Sabtu, 24 Desember 2011

Peningkatan Kuat Dukung Tanah dengan Pondasi Cerucuk

Masyarakat di daerah pantai, rawa dan daerah pasang surut sering menggunakan cerucuk bambu/dolken sebagai pondasi atau perkuatan tanah untuk bangunan rumah/gedung, bangunan jalan, bangunan drainase/irigasi, bangunan break water dan bangunan lainnya. Pada akhir-akhir ini cerucuk bambu dengan matras bambu  mulai banyak digunakan sebagai soil improvement untuk dasar reklamasi pantai atau badan jalan di daerah rawa atau tambak.

Sampai saat ini para Engineer atau para teknisi geoteknik dalam perencanaan cerucuk belum ada acuan yang jelas, sehingga dalam penerapannya didasarkan pangalaman masing-masing Perencana, sehinga hasil perencanaan akan berdampak kurang aman atau terlalu aman sehingga kurang efektif. Agar para Perencana dan Teknisi  merasa yakin dalam merencanakan konstruksi cerucuk dan dapat diterima secara teknis, maka perlu metode atau pedoman perhitungan cerucuk yang diakui oleh para ahli geoteknik. Untuk mendapatkan metode perhitungan tersebut perlu adanya penelitian yang mendalam tentang analisis interaksi tanah lunak dengan cerucuk dan dibuktikan dengan model di laboratorium atau skala penuh.

Sampai sekarang ini belum ada penjelasan ilmiah, bagaimana sistim cerucuk tersebut dapat meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dan dapat mengurangi penurunan tanah, akan tetapi dalam praktek dilapangan telah menunjukkan  peningkatan daya dukung tanah lunak/lembek bilamana menggunakan cerucuk bambu/dolken dengan jarak tertentu. Pengembangan cerucuk nantinya harus lebih ekonomis, dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, dapat dilaksanakan dengan mudah dan dalam perencanaan dapat dengan mudah dipahami oleh para perencana.

Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum telah menerbitkan pedoman teknis “Tata cara Pelaksanaan Pondasi Cerucut Kayu di Atas Tanah Lembek dan Tanah Gambut” No.029/T/BM1999 Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999. Dari pedoman teknis tersebut tidak menjelaskan tentang Perencanaan.

Ide- ide Yang Mendasari

Menyadur dari suntingan pidato Prof. DR. Ir. R. Roeseno pada Asian Regional Conferention On Tall Building and Urban Habitat di Kuala Lumpur, 1998, menceritakan pengalamnya pada waktu membangun gedung Laboratorium Unair Surabaya tingkat 4 (empat) dengan cerucuk bambu berdiameter 12 cm dan panjang 4-5 meter. Sistem pemasangan cerucuk bambu betul- betul terlepas dari struktur pondasi, adapun yang diharapkan adalah peningktan daya dukung tanah lunak yang sangat kecil menjadi lebih besar, yaitu : dari (q all. ) = 0,25 kg/cm2 menjadi dua kalinya. Dari hasil pengalaman bapak Prof. Roeseno tersebut ada 3 (tiga) hal penting yang perlu dicatat yaitu :
  • Dengan pemasangan cerucuk bambu kedalam tanah lunak maka cerucuk bambu tersebut akan memotong bidang longsor (sliding plane) sehingga kuat geser tanah secara keseluruhan akan meningkat.
  • Dalam pemasangan cerucuk bambu berdiamter 12 cm, jarak antar cerucuk bambu 40 cm dan panjang 4-5 m, daya dukung tanah yang semula 0,25 kg/cm² dapat meningkat sampai 0,50 kg/cm².
  • Dari penulis tersebut memberikan informasi bahwa penjelasan secara ilmiah bagaimana sistim cerucuk dapat meningkatkan kapasitas daya dukung tanah  lunak perlu dikaji lebih lanjut, akan tetapi dalam praktek dengan jarak cerucuk tertentu dapat meningkatkan daya dukung 2 (dua) kali lipat dari aslinya.
Studi daya dukung tiang cerucuk pada model skala kecil yang telah dilakukan oleh Abdul Hadi, Tesis S2, 1990 ITB Bandung difokuskan pada daya dukung pondasi telapak bercerucuk dengan ukuran 20 x 20 cm². Dengan konfigurasi jarak cerucuk dapat disimpulkan bahwa jarak tiang cerucuk yang lebih dekat/pendek dan jumlah cerucuk semakin banyak maka akan terjadi peningkatan daya dukung pondasi telapak yang cukup besar.

Evaluasi hasil percobaan daya dukung pondasi cerucuk ukuran 20x20 cm2, menunjukkan bahwa model cerucuk 2 x 2 jarak 9 d (diameter), model 3 x 3 jarak 4,5d, model 4 x 4 jarak 3 d, model 5 x 5 jarak 2,25 d, model 6 x 6 jarak 1,8 d, tidak menimbulkan keruntuhan blok pondasi, maka daya dukung  cerucuk dapat dihitung dengan menggunakan factor effisiensi. Untuk model 7 x 7 jarak 1,5 d, dan model 8x8 jarak 1,25 d, memberikan keruntuhan blok, maka daya dukung cerucuk dapat dihitung sebagai blok tiang.

Yang cukup menarik dalam penelitian tersebut adalah adanya perubahan peningkatan cohesi undrained (CU) pada pengukuran vane shear test yang dilakukan  pada tanah dalam box, dengan jarak 7,5 cm dari sisi model pondasi cerucuk dan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Melihat kondisi ini berarti terdapat pemadatan tanah disekeliling kelompok tiang meskipun peningkatan nilai kohesi undrained (Cu) relative kecil, akan tetapi pengaruh daya dukung tanah pondasi akan besar.

Studi Daya Dukung Tanah dengan Cerucuk Bambu di pantai Utara kota Semarang dilakukan oleh Tim penelitii Universitas Katolik Sugiyapranata Semarang pada tahun 1995 (Ir. Y Daryanto dkk). Penelitian tersebut merupakan lanjutan dari Abdul Hadi dengan skala penuh yang dilakukan di daerah terboyo Semarang. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pondasi cerucuk bambu tidak dapat dikatakan sebagai “Pondasi” tetapi lebih tepat merupakan perbaikan daya dukung  tanah pendukung pondasi. 
Berikut adalah contoh desain pondasi cerucuk yang pernah kami kerjakan untuk pembangunan beberapa Kantor di daerah Kendal dengan jenis tanah lunak.

 

Materi diatas bersumber dari semnar pondasi cerucuk yang pernah disampaikan oleh Ir Muhrozi, MS (Ketua Labolatorium Mekanika Tanah Undip). Untuk mendapakan uraian yang lebih lengkap tentang pondasi cerucuk, dapat download materi seminar di link berikut ini.

Untuk perencanaan struktur atas gedung dengan ETABS mulai dari pemodelan struktur, pembebanan, analisis gempa, dan perhitungan strukturnya bisa dibaca disini.   



----------------
NB :
Jika ingin mencopy Artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya. Kami menghargai Anda, sebagaimana Anda juga menghargai Kami. Terima kasih
Muhammad Miftakhur Riza
 -

Jumat, 18 November 2011

Tekla Structure Software

Jika ingin mendalami drafting, jangan cuma menguasai AutoCAD. Sudah banyak yg bisa. Mau nilai plus...? Pelajari Tekla.! Perusahaan EPC (Engineering Procurement Construction), perusahaan- perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang migas tentu akan bayar Anda lebih. Software TEKLA ini juga digunakan untuk mendesain Gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, dengan ketinggian 830 m yang pekerjaan struktur dan arsitekturalnya dikerjakan dari 21 September 2004 - 1 Oktober 2009.

Tekla Structures adalah aplikasi pemodelan 3D yang mampu mendesain bermacam bentuk struktur fabrikasi mulai dari baja, beton, atau berbagai jenis material lainnya. Kita dapat memperoleh analisa dan hasil perhitungan, gambar, laporan, atau output lainnya dari satu model struktur. Tekla Structures memiliki tampilan standar API (Application Programming Interface) untuk menghubungkan analisis dan desain software. Software ini tidak perlu membuat dan memelihara berbagai analisa pemodelan secara terpisah (menggunakan software lain). Penarikan, Pembebanan, reaksi, dan defleksi, semuanya dapat ditampilkan sebagai bagian dari analisa struktur kita. Semua ketentuan/ ketetapan di simpan dari langkah sebelumnya. Jadi, Ketika terjadi perubahan, cukup memainkan analisa kemudian periksa hasil yang baru kita peroleh.

KELEBIHAN :

Software dapat digunakan untuk meganalisa permasalahan- permasalahan model struktur. Tekla Structure adalah software pemodelan multi-material dan multi-proses. Kita dapat menentukan dan menganalisa dalam suatu model 3D yang serupa, memperbaiki secara akurat semua pekerjaan struktur. Semua perubahan secara otomatis update sewaktu-waktu dilakukan revisi. Pemodelan dengan waktu singkat dan kemampuan mengoperasikan memberikan hasil manajemen proyek yang efisien. Dan yang paling hebatnya, Tekla Structures sungguh mudah digunakan dan dikuasai.

Tekla Structures dapat digabungkan dengan aplikasi-aplikasi yang sudah ada, atau semata-mata sebagai tempat untuk mengembangkan permasalahan internal biasa. Software ini terhubung dengan berbagai jenis system melewati Tekla Open API, contoh format biasa yang didukung oleh Tekla Structures adalah IFC, CIS/2,SDNF dam DSTV. Contoh dari format yang sudah jadi hak milik yang didukung oleh Tekla Structures adalah DWG, DXF, dan DGN. Berikut ini adalah beberapa tampilan/ screen shoot TEKLA saat digunakan dalam perencanaan struktur

Gambar 1. Pemodelan Gedung Struktur Baja dengan Tekla

Gambar 2. Pemasangan dan Penempatan Detail Sambungan secara Langsung dengan Tekla


Gambar 3. Pemasangan dan Penempatan Detail Sambungan secara Langsung dengan Tekla

Gambar 4. Pemilihan Jenis- jenis Profil dan Tipe Sambungan yang akan Digunakan

Gambar 5. Review dan Controll Model Sambungan

Gambar 6. Review dan Controll Model Base Plate

Tutorial untuk pemakaian software bisa download di sini
Satu hal yang JANGAN sampai Kita lupakan, bahwa : Software canggih bukan jaminan konstruksi akan kokoh. Kemampuan Engineer yang "canggih" lah penentunya.
Untuk perencanaan struktur gedung dengan ETABS bisa baca di sini



----------------
NB :
Jika ingin mencopy Artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya. Kami menghargai Anda, sebagaimana Anda juga menghargai Kami. Terima kasih
Muhammad Miftakhur Riza
-

Jumat, 04 November 2011

Download Buku- buku Struktur Beton

Berkecimpung di Dunia teknik sipil tidak mungkin terlepas dari beton, yaitu campuran yang terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar, air dan bahan tambahan dengan perbandingan tertentu yang kemudian diaduk dan dituang dalam cetakan hingga mengeras dan membatu sesuai dengan bentuk yang diingikan. Agar kita dapat lebih memahami karakteristik dan sifatnya dalam perancangan struktur. Berikut ada beberapa buku yang akan sangat membantu kita dalam memahami struktur beton. Silahkan di download..... GRATIS...!









Untuk mendownload file-file yg ada di rapidshare tidak bisa dengan program downloader lainnya, maka jika ingin mendownload, Internet Download Manager nya harus dinonaktifkan terlebih dahulu.
Buka file Ebooks dengan PASSWORD : free2share


1. ABC-Clio Inc - 2001 - Encyclopedia of Architectural and Engineering Feats, chm, 5.9 MB
rapidshare.com Encyclopedia_of_Architectural_and_Engineering_Feats.rar

2. UBC Structural Code 1997 - Volume 2, PDF, 3.3MB
rapidshare.com UBC_STRUCTURAL_CODE-Volume_2.rar

3. OFFSHORE STANDARD DNV-OS-C201 - STRUCTURAL DESIGN OF OFFSHORE UNITS (WSD METHOD), 1.8MB
rapidshare.com Offshore_Codes_DNV-OS-C201_-_Structural_Design_of_Offshore_Units__WSD_Method_.rar

4. British Standards - BS 5950 - Steelwork Design, Steelwork Specification, 3.8M
rapidshare.com BS_5950_2000_Steelwork_Design___Specs.rar

5. Hoe l. Ling - Reinforced Soil Engineering - Advances in Research and Practice, 5.6MB
rapidshare.com reinforced_soil_engineering__advanced_in_research_and_practice__-_hoe.rar

6. Design of Masonry Structure, 3.2MB
rapidshare.com Design_of_Masonry_Structures.rar

7. YONG BAI - MARINE STRUCTURAL DESIGN, 8.5MB
rapidshare.com Marine_Structural_Design.rar

8. The Design Guide For The Fire Protection Of Buildings, 2000, 1.3MB
rapidshare.com FPA_-_The_Design_Guide_for_the_Fire_Protection_of_Buildings_2000.rar

9. Tong, Mouritz & Bannister - 3d Fibre Reinforced Polymer Composites, 4.9MB
rapidshare.com Tong__Mouritz___Bannister_-_3D_Fibre_Reinforced_Polymer_Composites.rar

10. Arnold Verruijt - Soil Mechanics Handbook, Delft University Of Technology, 2001, 5.8MB
rapidshare.com Arnold_Verruijt_-_Soil_Mechanics_Handbook.rar

11. Deborah D.l. Chung - Applied Materials Science, 1.4MB
rapidshare.com Deborah_D.L._Chung_-_Applied_Materials_Science.rar

12. Sami Khan - Design Guide Post-tensioned Concrete Floors, 12.1MB
rapidshare.com Sami_Khan-Design.Guide.Post-tensioned.concrete.floors-CPS.rar
 
13. ASCE 7-05 - Minimum Design Loads for buildings and other Structures, 18.1MB
rapidshare.com ASCE_7-05.RAR

14. FIDIC Part 1 General Conditions, 7.3 MB
rapidshare.com FIDIC_Part_1_Gen_Conditions.rar


15. FIDIC Part 2 Guidelines, 3.3 MB
rapidshare.com FIDIC_Part_2_Cond-Guidlines.rar

 
16. Interior Design Handbook of Professional Practice, 6.1 MB

rapidshare.com Interior.Design.Handbook.of.Professional.Practice.rar

 
17. Design First For 3D Artists, 5.6 MB
rapidshare.com Design.First.For.3D.Artists.rar



NB : Beberapa file mungkin sudah expire dan dihapus di Rapidshare
-


-

 -

Analisis Gempa Dinamik Time History dengan ETABS

Indonesia adalah negara yang dilalui 2 jalur seismik. Hal ini menyebabkan gempa bumi sering terjadi di negara ini. Bagi seorang insinyur teknik sipil khususnya struktur, beban gempa menjadi aspek penting yang perlu diperhitungkan dalam mendesain bangunan terutama dari segi struktural. Ada 2 pendekatan yang digunakan untuk memperhitungkan beban lateral (gempa bumi) yang bekerja pada suatu struktur, yaitu analisis secara statik ekivalen dan analisis dinamik (respon spektra atau time history).

Analisis dinamik linier riwayat waktu (time history) sangat cocok digunakan untuk analisis struktur yang tidak beraturan terhadap pengaruh gempa rencana. Mengingat gerakan tanah akibat gempa di suatu lokasi sulit diperkirakan dengan tepat, maka sebagai input gempa dapat didekati dengan gerakan tanah yang disimulasikan. Dalam analisis ini digunakan hasil rekaman akselerogram gempa sebagai input data percepatan gerakan tanah akibat gempa. Rekaman gerakan tanah akibat gempa diambil dari akselerogram gempa El-Centro N-S yang terjadi di Imperial Valley, California pada tanggal 15 Mei 1940. Input data akselerogram gempa El-Centro ke dalam ETABS dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Kali ini saya mendapatkan ilmu baru dari Mas Andre Puja, seorang Mahasiswa ITB (Indonesia) yang sedang melanjutkan kuliah S2 Structural Engineering di  National Cheng Kung University, Taiwan. Ada 2 cara untuk menganalisis beban lateral time history dengan menggunakan software SAP2000 atau ETABS yaitu:

CARA 1.

Pilih Define- Time History Function- Function from File. Kemudian Browse di My Computer/ C/ Program Files/ Computer and Structures/ ETABS/ Time History Function/ Elcentro. Untuk lebih jelasnya dapat lihat screen shoot berikut ini :

 Gambar 1. Time History Function Definition dengan ETABS


CARA 2.

Download recorded accelerograms dari the PEER database. Kemudian upload accelerogram yang telah didownload ke SAP2000 atau ETABS

Salah satu intitusi yang bernama “The Pacific Earthquake Engineering Research (PEER)”, yang berpusat di University of California at Berkeley, mempunyai data lebih dari 10,000 rekaman strong ground motion yang terdiri dari 173 data gempa yang berbeda yang dapat diakses publik secara online. Alamat websitenya ada di :  http://peer.berkeley.edu/ dan keseluruhan database ini dapat dicari di alamat: http://peer.berkeley.edu/nga/

Sebagai contoh, misalnya kita ingin mendownload accelerogram recorded Gempa Imperial Valley 1940 earthquake. Silakan ikuti langkah seperti pada gambar berikut :


Gambar 2. Tampilan Menu Search Ground Motion Records

2. Pada menu Search Ground Motion Records kita bisa memilih lokasi mana yang akan kita cari data Gempanya. Saat event telah terpilih di top drop-down list, kita pilih menu Display Results. Ganti "On Map" dengan "In Table”. Lalu SEARCH. Lalu akan muncul Data Gempa seperti di bawah ini :

Gambar 3. Data Gempa yang Ada di PEER

Dengan meng-klik data yang diinginkan dalam hal ini NGA0006, halaman baru akan muncul dengan beberapa informasi terkait gempa tersebut. Apabila kita me-scroll down,  links menuju 3 komponen dari accelerogram (180°, 270° and vertical) akan muncul.

Gambar 4. Tampilan Records Number Gempa yang Dicari

Dengan right-click pada satu dari link tersebut (misal komponen pertama horizontal ditandai dengan IMPVALL/I-ELC180), halaman baru berupa kumpulan data angka- angka akan terbuka yang berisi time history of the ground acceleration yang dipilih. Seperti berikut ini :






























4 baris pertama data di atas adalah berupa keterangan mengenai gempa tersebut, yaitu:
  •  Location: “Imperial Valley”
  •  Date: 19th May 1940
  •  Time: 4:39am
  •  Station: “El Centro Array #9”
  •  Direction: Horizontal, 180°
  •  Units of acceleration: g= 9.81 m/s2 (acceleration of gravity)
  •  Number of time instants: 4,000
  •  Sampling time: Δt= 0.01 s (f= 100 Hz)
Adapun cara membaca data gempa tersebut adalah dari dari kiri ke kanan per baris lalu ganti ke baris selanjutnya hingga baris terakhir.



Kemudian simpan (save) atau copy paste data accelerogram recorded tersebut dalam di notepad dengan format (.txt). Seperti gambar di bawah ini :

Gambar 5. Simpan ke Format (.txt)

Setelah kita menyimpan data tersebut, baru bisa gunakan ke SAP atau ETABS dengan cara pilih Define- Time History Function- Function from File. Kemudian Browse di My Computer/ C/ Program Files/ Computer and Structures/ ETABS/ Time History Function/ Imperial Valley.

Dalam analisis ini redaman struktur (dumping) yang harus diperhitungkan dapat dianggap 5% dari redaman kritisnya. Faktor skala yang digunakan = G x I/R. Dimana :
  • G adalah percepatan gravitasi ( 9,81 m/s²)
  • I adalah faktor keutamaan gedung
  • R adalah faktor reduksi gempa (dalam kasus ini menggunakan daktalitas parsial R= 4)
Jadi, scale factor = 9,81 x 1 / 4 = 2,45

Untuk memasukkan beban gempa time history ke dalam SAP atau ETABS maka harus didefinisikan terlebih dahulu ke dalam Time History Case. Mengingat akselerogram tersebut terjadi selama 10 detik, maka dengan interval waktu 0,1 detik, jumlah output step-nya menjadi = 10/0,1 = 100. Data-data tersebut diinputkan ke dalam ETABS untuk gempa Time History arah X dan Y seperti Gambar 6 dan 7.


Gambar 6. Time History Case Data untuk arah X

Gambar 7. Time History Case Data untuk arah X

Setelah input data kita masukkan. Kemudian kita Run.
Contoh gaya geser dan momen yang terjadi karena Gempa Dinamik dengan time history dapat dilihat di bawah ini.



    Gambar 8. Gaya Geser (shear) Arah X yang terjadi karena Gempa Dinamik, pada Perencanaan Gedung 9 Lantai

   Gambar 9. Gaya Geser (shear) Arah Y yang terjadi karena Gempa Dinamik, pada Perencanaan Gedung 9 Lantai

Gambar 10. Momen Arah X yang terjadi karena Gempa Dinamik, pada Perencanaan Gedung 9 Lantai

Gambar 11. Momen Arah Y yang terjadi karena Gempa Dinamik, pada Perencanaan Gedung 9 Lantai



Untuk detail perencanaan struktur gedung dengan analisis Gempa Dinamik Time history bisa mendapatkan Buku Kami disini.



----------------
NB :
Jika ingin mencopy Artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya. Kami menghargai Anda, sebagaimana Anda juga menghargai Kami. Terima kasih
Muhammad Miftakhur Riza

-

Sabtu, 29 Oktober 2011

3 Kontraktor Terbaik Dunia

Dalam pekerjaan konstruksi di Dunia, telah tercatat  3 kontraktor terbesar yang menangani bayak proyek besar. Pada situs www.ehow.com, penilaian kontraktor terbesar dunia adalah VINCI, BECHTEL, dan HOCHTIEF. Mari kita simak lebih lanjut.

1. VINCI

Merupakan perusahaan konstruksi terkemuka di Perancis yang didirikan pada tahun 1899 oleh Insinyur Perancis Alexandre Giros dan Louis Loucheur. Perusahaan ini telah menjadi perusahaan konstruksi dan jasa terkait terbesar di seluruh dunia. Perusahaan ini bergerak di bidang : gedung, civil engineering, hydraulic engineering dan jasa. Bisnis VINCI dibagi menjadi tiga bagian; jaringan lokal di Perancis ; jaringan bisnis spesialis yang berisi teknis tinggi dan manajemen atas proyek kompleks dengan proyek-proyek besar konstruksi VINCI, suatu organisasi yang beroperasi di pasar dunia untuk civil engineering besar dan struktur gedung. VINCI mengerjakan 180.000 pegawai di 100 negara.


2. BECHTEL

Sebuah perusahaan konstruksi terkemuka di Amerika Serikat yang secara luas bisnisnya adalah engineering, konstruksi, dan manajemen proyek. Perusahaan ini membuat portofolio usaha berupa energi, transportasi, teknologi komunikasi, tambang, minyak, gas, dan pelayanan pemerintah. BECHTEL memiliki proyek di seluruh dunia antara Alaska -Australia. Perusahaan ini telah mencatatkan rekor revenue selama lima tahun terakhir, dan rekor Engineering news menyebutkan BECHTEL sebagai perusahaan konstruksi no 1 di Amerika selama 11 tahun secara terus-menerus.


3. HOCTIEF

HOCTIEF adalah suatu perusahaan No 1 di Jerman yang bidangnya adalah konstruksi dan jasa terkait yang meliputi proyek insfrastruktur, real estate, dan fasilitas-fasilitas. Terkait dengan jaringan global, perusahaan ini telah terhubung dengan semua pasar utama dunia dan mereka menjanjikan pertumbuhan secara terus menerus. HOCHTIEF telah memiliki proyek senilai lebih dari 35,3 Milyard Euro pada tutup buku tahun 2009 di laporan keuangannya.

Coba kita juga lihat performance perusahaan-perusahaan konstruksi terkemuka dunia pada tabel berikut ini :

 

Keterangan:
Rangking berdasarkan total turnover (penjualan) kontraktor terbaik tiap negara.
  • AR 200X adalah Laporan tahunan (Annual Report) 200X
  • GP adalah Rasio Laba Kotor (Gross Profit Ratio)
  • EBITDA adalah Rasio Pendapatan sebelum bunga, depresiasi dan amortisasi (Earning Ratio Before Interest, Depreciation and Amortization)
  • OP adalah Rasio Profit Operasi (Operating Profit Ratio)
  • EBIT adalah Rasio Penghasilan sebelum Pajak (Earning Ratio Before Tax)
  • Net adalah Rasio Laba Bersih (Net Profit Ratio)
  • ROE adalah Rasio Laba Terhadap Modal (Return on Equity)
  • ROA adalah Rasio Laba Terhadap Asset (Return on Assets)

Dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa :
  • Nilai penjualan pada tahun 2009 VINCI sebesar 33.458 Milyard Euro (418 Trilyun),
  • BECHTEL sebesar 31.400 Milyard Euro (393 Trilyun ), dan 
  • HOCHTIEF sebesar 19.103 Milyard Euro (239 Trilyun). 

Nilai tersebut cukup jauh dibandingkan nilai penjualan tiga perusahaan konstruksi terbesar Indonesia yaitu
  • Adhi Karya (7,7 trilyun – 2009), 
  • Wijaya Karya (6,6 trilyun-2009), dan 
  • PT. PP (4,4 Trilyun-2010). 
  • Jika dibandingkan dengan perusahaan raksasa Indonesia yaitu PT. Telkom (68,6 trilyun-2010), dan PT. Astra Internasional (130 trilyun-2010).

Namun, jika dihubungkan dengan rasio profitabilitas yakni Net (yang cukup lengkap datanya) tiga perusahaan terbesar tersebut berkisar 1,3% – 5,6%, nilai ini tidak jauh berbeda dengan kondisi tiga perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia (Adhi Karya, WIKA, dan PP).

Masih tertarik menjadi Kontraktor....? Berapa besar keuntungan yang ia dapatkan...? Silahkan baca artilel berikut.