Author : UnknownTidak ada komentar
Industri konstruksi semakin bergairah dengan adanya produk precast concrete yang dapat dipasang cepat dan kualitasnya sangat baik. Tidak hanya dari sisi struktur, yaitu kekuatan dan kekakuannya saja, tetapi juga dari sisi arsitekturalnya yaitu penampakan luar (keindahan). Oleh karena itu, arsitek yang berorientasi maju pasti akan memikirkan alternatif pemakaian produk precast untuk bangunan rancangannya.
Bagaimana tidak, dengan digunakannya precast maka semua komponen yang seharusnya dikerjakan di atas bangunan sehingga susah dijangkau arsitek untuk diawasi maka dapat dilakukan di bawah sehingga si arsitek dengan leluasa mengawasi kualitas produk yang akan dipasangnya. Kecuali itu
, umumnya produk precast adalah untuk komponen- komponen yang berulang (repetitif) sehingga prosesnya seperti halnya industri pada umumnya, dibuat satu dulu sebagai contoh, jika memuaskan akan dikerjakan lainnya dengan kualitas yang sama.
Untuk produk precast, yang sangat berperan adalah teknology yang digunakannya. Siapa yang membuatnya. Tidak hanya perencanaannya saja yang harus bagus tetapi juga perlu pelaksanaan yang baik. Precast for finishing, yang diperuntukkan untuk keindahan, yang terlihat dari luar untuk ditampilkan, jelas lebih sulit dibanding produk precast yang sekedar untuk komponen struktur saja. Hal- hal yang perlu dipertimbangkan, misalnya : ketahanan terhadap cuaca (tidak retak, keramik lepas atau berubah warna), kebocoran terhadap air hujan (teknologi karet sealant, seperti yang terpasang pada pintu mobil), presisi yang tinggi, juga detail yang benar dari takikan-takikan yang dibuat agar air yang menimpanya selama bertahun-tahun tidak meninggalkan jejak yang terlihat dari luar, juga detail sambungan dengan bangunan utamanya, bagaimana mengantisipasi deformasi bangunan yang timbul ketika ada gempa dll-nya tanpa mengalami degradasi kinerja dan lainnya. Oleh karena itulah perusahaan precast untuk keperluan finishing yang sukses di Jakarta tidaklah banyak.
O ya, produk precast yang akan dipasang ini adalah produk Griyaton, perusahaan precast yang sudah terkenal malang melintang di Jakarta dan produknya sudah banyak terpasang di bangunan-bangunan tinggi. Sistem yang dipasang ini, yaitu di proyek Senayan Tower, Jakarta, adalah sama dengan yang dilaksanakan di gedung Thamrin Tower atau sekarang disebut ATD Plaza di Jalan Thamrin Jakarta Pusat. Proyek Thamrin Tower waktu itu adalah sama-sama dimiliki oleh Kajima, yang sekarang membangun Senayan Tower ini. Waktu itu ada dua sistem precast concrete yang dipasang, yaitu precast wall dan precast hollow-core-slab untuk lantainya. Jika sekarang keduanya juga diterapkan pada proyek ini. Berarti sistem tersebut dianggap sukses.
Mau tahu lebih lanjut ?
Foto 1: Pengerjaan pemasangan kaca pada precast-wall yang datang dari fabrikasi.
Foto 2: Rangka aluminum tempat dudukan kaca.
Foto 3: Proses pemasangan kaca pada precast wall (di bawah)
Foto 4: Pemasangan sealant pada kaca
Foto 5: Kumpulan precast-wall siap diangkat
Foto 6: Pengangkatan precast-wall satu persatu.
Perhatikan pada bagian kacanya diberi pelindung dari tripleks.
Foto 7: Sisi luar bangunan yang akan dipasang precast-wall
Jika satu portal persegi tersebut butuh 2 precast-wall untuk penutupnya, berapa banyak precast yang diperlukan.
Foto 8: Proses pengangkatannya
Foto 9: Sambungan yang menempel ke balok
Foto 10: Sambungan sistem tumpu (pada bagian bawah skin)
Foto 11: sistem sambungan lain
Foto 12: Memasang karet sealant joint
Sistem karet sealant ini sangat penting, kalau sampai bocor membongkarnya saja sudah sulit. Jadi produknya juga harus teruji. Inilah salah satu teknologi yang harus dikuasai untuk menghasilkan kinerja yang baik untuk precast sebagai penutup luar.
Foto 13: precast-wall selesai dipasang (final)
Perhatikan presisi dari setiap garis yang akhirnya menghasilkan keindahan. Di Jakarta, tidak banyak gedung-gedung yang seperti ini. Kebanyakan pakai keramik yang dipasang on-site, yang tahu-tahu dapat jatuh dan akan menimbulkan korban jiwa.
Anda tertarik untuk mempelajari sisi teknisnya. Untuk itu silahkan baca makalah dari PCI Journal sbb:Sidney Freedman .(1999). “Loadbearing Architectural Precast Concrete Wall Panels”, PCI JOURNAL September-October 1999 (down-load PDF 1192 kb)
Terimakasih untuk : Bpk Wiryanto Dewobroto
----------------
NB :
Jika ingin mencopy Artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya. Kami menghargai Anda, sebagaimana Anda juga menghargai Kami. Terima kasih
Artikel Terkait
Posted On : Kamis, 28 Oktober 2010Time : 21.16