Asal Usul Desa Panjang Kecamatan Bae Kabupaten Kudus

Author : UnknownTidak ada komentar


   

Panjang adalah desa di kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Desa panjang sebelah utara berbatasan dengan purworejo,sebelah timur berbatasan dengan desa bacin,sebelah selatan berbatasan dengan desa kaliputu(kec.kota),sebelah barat berbatasan dengan desa singocandi(kec.kota). Desa Panjang kecamatan Bae kabupaten Kudus, terletak di sebelah barat desa Bacin. Desa ini berbatasan dengan desa Kaliputu dan desa Singocandi di sebelah selatan, pada bagian barat berbatasan dengan desa Peganjaran dan Singocandi, serta desa Purworejo di bagian utara.
Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, mulanya ada seorang pendatang ke daerah yang dulunya masih berupa hutan belantara ini. Namun hingga sekarang belum diketahui siapa nama orang tersebut. Di desa ini ada beberapa punden, akan tetapi lagi-lagi belum diketahui punden yang mana yang merupakan pembabat hutan ini. Orang tersebut membabat hutan di desa selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Selama itu pula, rimbunnya pepohonan di desa ini tidak habis-habis dibabatnya. Karena tidak habis-habis, beliau mengatakan hutan ini Panjang. Dari kata “Panjang” itulah desa ini dikenal hingga sekarang.
Perlu diketahui, kata “Panjang” di sini tidak diartikan ke dalam pemahaman bahasa Indonesia. Karena hal ini memang berasal dari penuturan para sesepuh desa, yang diceritakan secara turun temurun.
Namun, ada lagi cerita lain mengenai asal usul desa Panjang. Menurut keterangan dari Bapak Subiyanto, pada zaman Sunan Kudus ada seorang yang tinggal di daerah ini, bernama Mbah Sowijoyo. Beliau merupakan pendatang, dan dikenal sebagai orang yang murah hati dan suka menolong.
Hampir setiap hari, selalu ada orang yang meminta pertolongan beliau. Seperti misalnya, memohon kesembuhan kepada Allah melalui perantara Mbah Sowijoyo. Hasilnya, orang-orang tersebut dapat sembuh seperti sediakala dan memiliki umur panjang yang barokah.
Dari keseringan tersebut, orang-orang mulai mengenal desa ini dengan nama Panjang, karena masyarakatnya memiliki umur panjang yang barokah.
Pada satu hari, ada seorang pelarian dari tanah Mataram (dalam cerita lain disebutkan berasal dari Demak). Orang tersebut diketahui bernama Raden Ayu Kuning. Menurut cerita dari Bapak Subiyanto, Raden Ayu Kuning ini membawa sesuatu yang diinginkan banyak orang, karena itulah beliau dikejar-kejar hingga sampai ke tanah Kretek (dulu belum ada julukan Kretek), tepatnya di daerah yang sekarang bernama Panjang.
Sesampainya di sana, Raden Ayu Kuning ditolong oleh Mbah Sowijoyo, dan diangkat sebagai puterinya. Bapak Subiyanto juga mengatakan bahwa di daerah Yogyakarta juga ada makamnya, akan tetapi di sana dikenal dengan nama Nyai Kuning.
Sepeninggal keduanya, Raden Ayu Kuning dan Mbah Sowijoyo dimakamkan di pemakaman desa setempat. Khaul Raden Ayu Kuning sendiri diperingati setiap malam 17 bulan Sura (Muharrom).Desa panjang pernah menjadi duta Kab.Kudus untuk menjadi desa siaga yang diselenggarakan tingkat Provinsi Jawa Tengah dan berhasil menjadi juara 1 dalam ajang tersebut

Susunan Perangkat Desa 

 

POSDAYA


Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2005, Presiden Susilo Bambang Yodhoyono mengeluarkan petunjuk agar instansi pemerintah bersama organisasi masyarakat segera melakukan revitalisasi atau penyegaran Posyandu. Hal tersebut dinyatakan karena di masyarakat muncul gejala terjadinya gizi buruk, bangkitnya kembali polio serta penyakit menular lainnya. Banyak pihak yang mengkaitkan kejadian tersebut sebagai akibat makin menurunnya intensitas pembinaan dan kegiatan Posyandu.
Sejak saat itu pemerintah mulai merancang program pemberdayaan keluarga. Karena keluarga Indonesia pada umumnya belum mampu mengembangkan dirinya untuk menyelesaikan masalah secara mandiri, sehingga dibutuhkan jaringan berupa lembaga-lembaga dalam masyarakat yang bisa membantu keluarga yang masih tertinggal.
Sebagai jawaban terhadap anjuran Presiden RI, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, yang disampaikan pada saat menutup Konferensi Nasional Pembangunan Manusia itu, Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) segera mengembangkan jaringan penangananoperasional pada tingkat akar rumput. Pengembangna jaringan itu utamanya diturunkan dari pengalaman yang sukses dalam penanganan program KB di Indonesia.
Untuk melaksanakan sumbangannya itu Yayasan Damandiri mengajak berbagai kalangan  perguruan tinggi dan pemerintah daerah mengembangkan jaringan pelaksana pada tingkat pedesaan dan pedukuhan dalam bentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya).
Dalam perkembangan yang menarik dipandang perlu bahwa jangkauan pengembangan Posdaya diperkuat dengan Kuliah Kerja Nyata atau KKN sebagai wujud atau bagian dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di Desa Panjang, kemandirian keluarga, kekuatan system keluarga belum dapat optimal sehingga perlu untuk diterapkan KKN Tematik Posdaya.
1.     Tujuan
Perintisan Posdaya di Desa Panjang ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam empat pilar utama yakni pendidikan, kewirausahaan, kesehatan dan lingkungan.
2.   Sasaran
a.       Terbentuknya POSDAYA sebagai sarana pemberdayaan keluarga dan penduduk untuk pengembangan SDM dan pengentasan kemiskinan. Sasaran utama pembentukan ini bukan semata-mata dengan membentuk Posdaya, tetapi dimaksudkan agar keluarga muda, keluarga lansia, kaya dan miskin bisa bersilaturrahim dan saling peduli sesamanya. Jadi sasarannya adalah bahwa Posdaya ini menjadi forum pemberdayaan keluarga muda kurang mampu dan berkembangnya suasana kehidupan gotong royong di kalangan masysarkat setempat.
b.      Terbentuknya Pengurus melalui fasilitasi yang diberikan oleh Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2012.
c.       Tersusunnya rencana program dan kegiatan pembangunan yang kratif dan inovatif berdasarkan arahan basis human development atau Millenium Development Goals (MDGs).
d.      Terlaksananya program Posdaya dengan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa.
e.       Makin mengecilnya jumlah keluarga kurang mampu karena mengikuti proses pemberdayaan dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga secara sempurna. Meningkatnya kerja sama Perguruan Tinggi, Pemda, swasta, dan LSM.

Struktur Kepengurusan POSDAYA

Artikel Terkait

Posted On : Sabtu, 13 Mei 2017Time : 02.05
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : My Blog | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]