Ada mimpi dibalik rudal C 750 RX 450 cruiser

Author : UnknownTidak ada komentar

Rudal C 705 merupakan rudal dengan daya jangkau pendek dengan jangkauan pada radius 75 km dan dapat diperluas jangkauannya menjadi rudal jarak menengah dengan penambahan roket pendorong. jika didukung roket pendorong buatan LAPAN RX 420 maka rudal C 705 dapat melesat dengan kecepatan 5 mach dengan radius jangkauan hingga 300 km. untuk sasaran penghancuran sasaran di laut mapun di darat.





Kerjasama yang di rintis oleh indonesia ( melalui PT DI ) dengan pemerintah China ( BUMN pertahanan china CPMIEC ) dimana dilakukan transfer teknologi dan pengembangan bersama. diharapkan rudal C 705 bisa menjadi tulang punggung kapal cepat rudal dan saat ini uji coba sudah dilakukan di kapal pemukul reaksi cepat KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 yang memiliki bobot 250 ton. untuk kapal perang ini kita patut berbangga karena murni buatan anak negeri. 




Teknologi yang diadopsi oleh rudal C 750 boleh dibilang baru, karena china baru melaunching pada tahun 2008 dan keunggulannya pada bobotnya yang lebih ringan namun daya ledaknya mampu hancurkan kapal  atau sasaran seberas 1500 ton dari sebuah rudal yang hanya berbobot kosong tanpa hulu 200 kg ( dengan penambahan roket pendorong ). dilengkapi sistem radar terbaru yang mampu menghindari jamming dan pelacakan sasaran secara mandiri, dengan jarak terendah 12 meter dari permukaan.



Dalam sebuah kapal cepat rudal terdapat 2 buah launcher yang siap membidik sasaran dengan tujuan penghadangan dan pengejaran. rudal C 750 merupakan rudal serbaguna karena dapat dipasang di pesawat tempur, kapal perang maupun laucher darat ( baik berupa truck atau silo darat ). kemampuan indonesia dalam membangun dan meluncurkan roket RX 420 dan RX 550 namun masih terkendala presisi target. sehingga dengan penyatuan teknologi yang dibenamkan C 750 menjadikan militer indonesia mampu membangun roket cruiser dari roket RX 450 dengan jangkauan 300 km bahkan lebih.





Pemanfaatan rudal C 750 untuk digabungkan pada roket buatan LAPAN membuat indonesia memiliki kemampuan mengembangkan roket dengan jelajah lebih jauh. seperti pengembangan lanjutan roket RX 550 yang memiliki jangkauan 500 km dan seterusnya hingga indonesia bisa mengembangkan rudal balistik antar benua. nilai tambah yang luar biasa dari pemanfaatan transfer teknologi dari china.



kemampuan tenaga ahli indonesia memang sudah berjalan pada jalur yang seharusnya, apalagi dalam proyeksi ke depan kita diharuskan dapat memproduksi sendiri rudal surface to air ( darat ke udara ) yang dilengkapi sistem navigasi Aegis dan bisa menjadi cikal bakal pembuatan iron dome yang dimiliki israel dan sistem pertahanan NATO. tentunya itu jalan yang masih panjang untuk dicapai. karena teknologi pentargetan sasaran yang presisi merupakan barang yang mahal dan tidak bisa dijual bebas kepada semua pihak.






Alih teknologi merupakan jalan tercepat untuk menguasai teknologi serang target presisi yang bisa menghitung secara akurat datang nya rudal musuh agar dapat dicegat dan dihancurkan di daerah aman yang jauh dari wilayah pertahanan sendiri. memang teknologi ini tidak ditemukan dalam rudal C 750 karena memang fungsi rudal tersebut berbeda dan belum dibekali teknologi pencegatan rudal. namunlangkah ini sudah sangat menolong kita dalam menutup kelemahan pengembahan roket kita yang belum bisa menentukan titik sasaran dengan benar dan tepat.



Dalam sistem pertahanan rudal saat ini dapat dilacak 60 titik target dan bisa mengetahui mana titik kawan dan mana titik asing yang harus dihancurkan. untuk teknologi di rudal C 750 indonesia masih bisa memanfaatkan dalam peluncuran satelit agar dapat ditempatkan sesuai orbit yang sudah ditentukan dengan sangat presisi. dengan dikuasainya teknologi peluncuran satelit dan pengembangan roket pendorong, diharapkan dalam 5 tahun ke depan indonesia sudah bisa meluncurkan satelit militer dan tentunya satelit komersial untuk telekomunikasi dan televisi.






Jangan mengharapkan rudal C 750 dapat menjawab semua kebutuhan sistem persenjataan udara kita. namun tanpa ada nya alih teknologi, para pakar roket butuh waktu 20 tahun hingga mampu membuat sendiri teknologi target sasaran yang sempurna ( melalui puluhan kali ujicoba yang menghabiskan dana puluhan milyar ). dengan membayar fee alih teknologi akan menyingkat waktu penelitian dan para ahli persenjataan kita tinggal mencurahkan kemampuannya untuk memodifikasi lebih canggih lagi dari aslinya.




Artikel Terkait

Posted On : Sabtu, 17 September 2016Time : 14.40
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : My Blog | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]