Aidil Sempat Tak Sabar Ikuti Kirab 1.000 Obor Desa Padurenan Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Author : UnknownTidak ada komentar

SEPUTARKUDUS.COM, PADURENAN – Suara rebana terdengar di jalan Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kudus, Minggu (11/12/2016). Sejumlah orang membawa obor, replika masjid dan gunungan yang terbuat dari jajanan tradisional khas Desa setempat. Terlihat pula anak-anak membawa obor tampak riang mengikuti Kirab 1.000 Obor pada kegiatan Gebyar Maulid Jawiyan dan Festival Terbang Papat. Acara itu digelar merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kudus
Peserta Kirab 1.000 Obor berjalan mengelilingi Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kudus, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (12/12/2016). Foto: Imam Arwindra




Satu di antara anak-anak yang mengikuti kirab yakni Muhammad Sofa Aidil Akbar (7). Dia tampak ceria saat berjalan bersama peserta lainnya membawa obor bambu di tangannya. Sesekali dia mengumbar senyuman kepada warga yang melihat. Walau gerimis, dia mengaku senang. “Kalau nanti hujan deras saya tetap ikut sampai selesai,” ungkapnya yang masih sekolah di MI NU Al Huda Padurenan.

Soleh (35), ayah Aidil yang turut serta dalam kirab tersebut menuturkan, sejak siang anaknya sudah memintanya untuk membuatkan obor. Dia sudah tidak sabar ingin ikut kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun itu. “Dia anaknya aktif. Dia juga sering ikut kegiatan sekolah. Karena sudah terbiasa saya tidak khawatir. Yang penting kami (orang tua) terus memantau,” jelasnya.



Pelaksana tugas (Plt) Kepada Desa Padurenan Achsanudin Ismanto menuturkan, kegiatan Kirab 1.000 Obor itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Gebyar Maulid Jawiyan dan Festival Terbang Papat yang diselenggarakan Pengurus Kelompok Sadar Wisata Desa Padurenan. Menurutnya, kegiatan itu diselenggarakan setiap tahun pada 12 Rabiul Awal. 

“Sebelum Kirab 1.000 obor ada Festival Terbang Papat dan nantinya diakhiri dengan Maulidan Jawiyan di Masjid Asy-Syarif I Padurenan,” tuturnya.



Kegiatan Kirab 1.000 Obor, menurutnya diikuti sekitar 400 warga Desa Padurenan dari berbagai unsur. Ada anak-anak yang ikut dalam pelaksanaan kirab. Dia mengatakan, peserta kirab membawa replika Masjid Asy-Syarif I Padurenan dan gunungan berisi jajanan tradisional khas Desa Padurenan. Jajanan khas itu di antaranya ada geblak sari, gapit, dan rengginang. 



"Jajanan tersebut dibuat warga Padurenan. Sebenarnya yang paling khas geplak sari. Desa Padurenan selain terkenal bordir dan konveksinya juga dikenal memiliki jajanan tradisional,” jelasnya.



Artikel Terkait

Posted On : Senin, 12 Desember 2016Time : 01.59
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : My Blog | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]