Rodiah, Warga Mayong 25 Tahun Berjualan Durian di Kudus Karena Lebih Menguntungkan

Author : UnknownTidak ada komentar

SEPUTARKUDUS.COM, BURIKAN - Kendaraan roda tiga terlihat terparkir di tepi Jalan Diponegoro, Desa Burikan, Kecamatan Kota, Kudus. Di atas bak kendaraan terlihat beberapa buah durian. Di samping kendaraan tampak seorang wanita memakai jilbab sedang duduk menunggu pembeli datang. Wanita tersebut bernama Rodiah (50) penjual durian.
jual durian di kudus
Rodiah, penjual durian di Jalan Diponegoro Kudus asal Mayong. Foto: Rabu Sipan


Sambil menunggu datangnya pembeli, Rodiah sudi berbagi kisah tentang usahanya kepada Seputarkudus.com. Dia mengatakan, mulai berjualan buah durian di tepi Jalan Pangeran Diponegoro Kudus sekitar 25 tahun yang lalu. Dia mengaku berjualan buah dengan ciri khas kulitnya yang dipenuhi duri itu saat musim panen durian di daerah Mayong, Jepara dan juga di Dawe Kudus.

“Setiap hari aku sebenarnya berjualan aneka buah – buahan di antaranya, apel, pir, pepaya, semangka, pisang, anggur, kelengkeng, buah naga, dan lainya. Namun pada saat musim durian, aku rela meninggalkan berjualan aneka buah tersebut dan memilih berjualan durian di Kudus, karena lebih menguntungkan,” ujar Rodiah yang mengaku rutinitas berjualan aneka buah tersebut di Pasar Mayong, Jepara.

Perempuan berasal dari Mayong Jepara itu mengungkapkan alasan dia lebih memilih berjualan buah durian. Menurutnya buah durian itu lebih disukai pembeli karena musim panennya setahun sekali. Dan kebetulan saat musim panen durian di wilayah Mayong Jepara dan Dawe Kudus itu biasanya pada musim hujan.



“Saat musim hujan seperti sekarang ini berjualan aneka buah di Pasar Mayong kurang begitu laku. Karena sebab itu meskipun sekarang di Dawe maupun Mayong Jepara baru memasuki  awal musim panen durian, dan stok buah durian di dua daerah tersebut masih agak sedikit, aku tetap lebih memilih berjualan durian,” ungkapnya.

Dia mengaku setiap hari berjualan di Kudus membawa sekitar 100 sampai 200 biji buah durian. Saat ramai pembeli dia mengatakan bisa menjual semua buah berkulit duri dalam sehari. Namun saat sepi sehari paling dia hanya mampu menjual separuhnya saja. “Biasanya saat ramai pembeli itu pada hari Kamis, Jumat, Sabtu serta Minggu,” jelasnya.

Perempuan yang sudah dikaruniai enam anak dan lima cucu itu mengatakan, menjual buah yang terkenal memiliki aroma khas tersebut dengan tiga harga berbeda sesuai dengan besar dan kecil buah tersebut. Dia lalu merincinya, buah durian paling besar satunya dia jual dengan harga Rp 100 ribu, ukuran sedang dia banderol Rp 50 ribu sedangkan yang paling kecil dia jual Rp 20 ribu satu.  

“Durian – durian dia atas bajai itu durian jenis biasa, kalau untuk jenis petruk dan durian montong belum ada. Wah, kalau sudah ada dua jenis durian tersebut dan stok buah durian di Mayong dan Dawe sudah banyak, sehari aku biasa membawa sekitar 500 buah Durian, dan tentunya sehari aku bisa menjual buah durian bisa lebih banyak ,” jelasnya.
  

Artikel Terkait

Posted On : Rabu, 28 Desember 2016Time : 20.23
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : My Blog | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]