Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, LORAM KULON – Wanita berkerudung oranye terlihat ikut berdesak-desakan untuk melihat Festival Ampyang Maulid depan Masjid Wali At-Taqwa Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus. Sesekali wanita yang mengenakan masker hijau tersebut berjinjit untuk melihat jelas puluhan gunungan yang lewat berisi hasil Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat di Kecamatan Jati, Senin (12/12/2016).
![]() |
Peserta Festival Ampyang Maulid membawa boneka hasil produksi warga Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Saat ditemui Seputarkudus.com pada acara tersebut, Perempuan bernama Safitri (20) mengaku baru tahu bahwa di Loram terdapat industri rumahan pembuatan baju jadi dan boneka. Menurutnya, dia hanya tahu di Loram terdapat industri rumahan yang membuat bandeng presto dan tas. “Saya baru tahu kalau disini (Loram) ada yang membuat baju jadi dan boneka,” ungkap Safitri yang berasal dari Semarang.
Dia yang mengaku sengaja datang melihat Festival Ampyang Maulid karena kebetulan sedang berkunjung ke rumah temannya di Kudus. Menurutnya, Festival Ampyang yang diselenggarakan cukup unik karena peserta membawa hasil produksi UMKM khas Desa Loram. “Eh, bukan khas Loram saja ternyata. Tadi saya tanya (UMKM) sekecamatan Jati. Tadi saya lihat ada bandeng presto, tas, boneka, pakaian jadi anak-anak dan dewasa, juga ada makanan tradisional dan jebakan tikus,” terangnya.
Afroh Awaludin (48) Juru pelihara Masjid Wali At-Taqwa Loram Kulon dan Panitia Kegiatan Festival menuturkan, terdapat 30 kontingen peserta yang mengikuti kegiatan Festival Ampyang Maulid. Dari ke-30 peserta tersebut terdapat 19 UMKM yang mengikuti prosesi festival.
Menurutnya, diikutkannya produsen UMKM di kecamatan Jati, untuk memperkenalkan di Kecamatan Jati terdapat UMKM yang unggul. Di antaranya produsen boneka, tas, pakaian jadi anak-anak dan dewasa, pisau, dan bandeng presto. “Selain untuk menjaga tradisi, juga sekaligus menjadi media untuk memperkenalkan produksi UMKM yang ada di Jati,” jelasnya.
Menurutnya, diikutkannya produsen UMKM di kecamatan Jati, untuk memperkenalkan di Kecamatan Jati terdapat UMKM yang unggul. Di antaranya produsen boneka, tas, pakaian jadi anak-anak dan dewasa, pisau, dan bandeng presto. “Selain untuk menjaga tradisi, juga sekaligus menjadi media untuk memperkenalkan produksi UMKM yang ada di Jati,” jelasnya.
Ketua Panitia kegiatan Anis Aminudin menambahkan, kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sangat berbeda disbanding tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, ada empat rentetan kegiatan yang berlangsung, yakni Loram Expo, Loram Bersolawat, Pentas Seni dan ditutup dengan Festival Ampyang Maulid. “Untuk Loram Expo sudah diadakan sepekan sebelum hari Festival Ampyang. Tepatnya tanggal 6-12 Desember 2016,” tuturnya.
Dikatakan Anis, terdapat sekitar 300 UMKM yang berada di Kecamatan Jati. Menurutnya, diantaranya akan ditampilkan lewat gunungan pada Festival Ampyang Maulid. Gunungan tersebut dibuat dari produk-produk UMKM. “Maulid Nabi kali ini sangat istimewa. Semoga dimasa akan datang mendapatkan berkah,” tambahnya.
Dikatakan Anis, terdapat sekitar 300 UMKM yang berada di Kecamatan Jati. Menurutnya, diantaranya akan ditampilkan lewat gunungan pada Festival Ampyang Maulid. Gunungan tersebut dibuat dari produk-produk UMKM. “Maulid Nabi kali ini sangat istimewa. Semoga dimasa akan datang mendapatkan berkah,” tambahnya.
Artikel Terkait
- Salim Waswas Saat Terdengar Teriakan dari Ruangan Khitan Masal yang Diselenggarakan YM3SK
- Aris Buka Jasa Perbaikan Lampu Hemat Energi Siang Hari di Pasar Bitingan Karena Sedikit Saingan
- Demi Bisa Menjual Habis Dagangannya, Penjual Siwalan Asal Ngemplak Ini Harus Berjualan Sejak Pagi Hingga Sore
- Kiss, Perempuan Asal Cluwak Pati Ini Coba Peruntungan di Kota Kretek Jual Batik Tulis Bakaran Khas Pati
- Seniman Grafiti Asal Purworejo Ini Lampiaskan Kegalauan Melalui Cat dan Tembok di Dekat JHK Kudus
- Mbah Kamsin, Pembuat Caping Kalo untuk Pakaian Adat Kudus yang Masih Tersisa
- Inilah Sejarah Munculnya Maulidan Jawiyan Khas Desa Padurenan Pada Perayaan Maulid
- Demi Keluarga, Jek Tak Malu Setiap Hari Berjalan Kaki dengan Dandanan Wayang Orang Menjadi Pengamen
- Meski Punya Pekerjaan Tetap, Eko Tak Keberatan Nyambi Jualan Es Pelangi di Loram Expo 2016
- Safitri Baru Tahu Di Loram Ada Produksi Pembuatan Baju dan Boneka Setelah Lihat Festival Ampyang Maulid
- Aidil Sempat Tak Sabar Ikuti Kirab 1.000 Obor Desa Padurenan Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW
- Tak Ingin Membebani Keluarga, Mahasiswa Tingkat Akhir STAIN Kudus Ini Rela Berjualan Kerang Setiap Malam
- Enak Ya, Cuma Tukar Baju, Buku Bekas dan Nulis Status Dapat Pertalite Gratis dari Pertamina
Posted On : Selasa, 13 Desember 2016Time : 22.47