Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, GETAS PEJATEN - Ratusan terompet warna-warni beraneka bentuk tampak tergantung pada bilah bambu di tepi Jalan Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Di sampingnya tampak seorang pria memakai kaus lengan pendek warna kuning sedang sibuk merangkai terompet berbentuk naga. Pria tersebut bernama Suyono, pembuat sekaligus penjual terompet untuk menyambut tahun baru 2017. Tahun ini dia telah menyiapkan 5.000 terompet untuk dijual.
![]() |
Suyono sedang menata terompet yang dijual di Jalan Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus. Foto: Rabu Sipan |
Sambil menata barang dagangannya, pria yang akrab disapa Yono tersebut sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com. Dia mengatakan, sebelum bisa membuat terompet dengan aneka bentuk, dia terlebih dulu berjualan terompet di Kudus selama empat kali pergantian tahun. Dia mengaku pada waktu itu mendapatkan terompet dengan aneka bentuk dari teman baiknya dari Wonogiri.
“Temanku itu bisa membuat terompet berbagai bentuk. Karena selama empat kali memesan terompet darinya selalu mendapatkan jumlah yang lebih sedikit dari yang aku pesan, aku akhirnya memaksa dirinya agar mau mengajariku membuat terompet. Setelah aku diajari dan bisa membuat terompet dengan aneka bentuk hewan, aku lalu memproduksi terompet di setiap pergantian tahun,” ujar Yono.
Pria yang berasal dari Grobogan tersebut mengaku berjualan terompet semenjak 10 tahun yang lalu. Namun dia mulai memproduksi terompet yang dia jual sejak enam tahun silam, tepatnya menjelang pergantian tahun 2011.
“Menjelang pergantian tahun 2011 itulah aku pertama kali memasarkan terompet aneka bentuk hasil buatanku. Meskipun pada waktu itu bentuknya belum sempurna, 300 terompet buatanku terjual habis,” ujar Yono.
Pria yang sudah dikaruniai dua anak tersebut mengatakan, seiring berjalanya waktu, dia sekarang sudah mahir membuat terompet berbagai bentuk dengan jumlah ribuan. Menurutnya, dia menjual terompet dengan total ratusan hanya dua tahun saja. Setelahnya dia mengaku bisa membuat dan menjual sekitar empat ribu sampai lima ribu terompet.
Yono mengatakan, untuk menyambut pergantian tahun ini dia sudah membuat sekitar 5.000 terompet beraneka bentuk. Dia mengatakan, untuk membuat semua terompet tersebut dia menghabiskan modal sekitar Rp 8 juta.
Untuk membuat semua aneka bentuk terompet tersebut dia mengaku mengerjakan sendiri bersama istri dan dua anaknya di Grobogan. Dan untuk menyelesaikan lima ribu terompet tersebut, katanya membutuhkan waktu sekitar satu setengah bulan.
“Setelah semua terompet sempurna bentuknya, aku membawanya ke Kudus untuk aku jual secara ecer maupun grosir. Aku berharap semua terompet buatanku habis terjual agar aku bisa mendapatkan omzet Rp 22 juta ,” ujar pria yang keseharianya tukang tambal ban dan menarik becak tersebut.
Artikel Terkait
- Tak Ingin Membebani Keluarga, Mahasiswa Tingkat Akhir STAIN Kudus Ini Rela Berjualan Kerang Setiap Malam
- Kiss, Perempuan Asal Cluwak Pati Ini Coba Peruntungan di Kota Kretek Jual Batik Tulis Bakaran Khas Pati
- Orang Singocandi Ini Tak Akan Melepas Yamaha 75 Butut Miliknya Meski Ditawar dengan Harga Selangit
- Berjualan Ayam Goreng Crispy di Perempatan Sucen, Wahyu Bisa Meraup Omzet Rp 2 Juta Sehari
- Sukses Berjualan Ayam Goreng Crispy, Wahyu Tak Pernah Lupa Jasa Baik Bu Nyai yang Membawanya Hijrah ke Kudus
- Toko Sandal Lucu di Kudus Tiga Tahun Dirintis Kini Memiliki 80 Reseller dengan Omzet Rp 20 Juta Sebulan
- Pria Tak Lulus SD Ini Bisa Bangun Rumah Bertingkat dan Beli Mobil Hasil Berjualan Bakso Bakar
- 35 Tahun Berjalan Kaki Menjual Kerupuk, Dalhar Tetap Bersyukur Meski Tak Jarang Dipalak Orang
- Aris Buka Jasa Perbaikan Lampu Hemat Energi Siang Hari di Pasar Bitingan Karena Sedikit Saingan
- Saking Larisnya, Toko ARS sering Kehabisan Stok Klakson Telolet, Banyak Pembeli Pulang dengan Tangan Hampa
- Seniman Grafiti Asal Purworejo Ini Lampiaskan Kegalauan Melalui Cat dan Tembok di Dekat JHK Kudus
- Dua Hari Dibawa Ke Kudus, 5.000 Terompet Berbagai Bentuk Buatan Yono Diserbu Pembeli
- Jelang Tahun Baru, Tukang Becak Asal Grobogan Ini Siapkan 5.000 Terompet untuk Dijual di Kudus
- Sempat Putus Asa Karena Gorengan Tak Laku, Suparti Bangkit Karena Dukungan Suami Hingga Bisa Beli Rumah
- Fais Butuh Tujuh Tahun Belajar di Jepara, Sebelum Membuka Usaha Jasa Servis Jok di Getas Pejaten
- Demi Bisa Menjual Habis Dagangannya, Penjual Siwalan Asal Ngemplak Ini Harus Berjualan Sejak Pagi Hingga Sore
Posted On : Senin, 12 Desember 2016Time : 22.27