Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, JATI - Sejumlah peserta dari 12 media di Indonesia berkumpul di Ruang Serbaguna GOR Djarum Jati, Kudus (30/11/2016) siang. Diskusi yang penuh canda tawa menunjukan keakraban antar peserta yang lolos masuk grand final Kejuaraan Bulutangkis Antar Media (KBAM) 2016. Satu peserta di antaranya Ahmad Muhaimin (48), mengaku tidak ada persiapan khusus pada tahun ini, meski yang akan dia hadapi legenda KBAM.
Konferensi pers Kejuaraan Bulutangkis Antar Media Djarum Foundation Bakti Olahraga. Foto: Ahmad Rosyidi |
Muhaimin, begitu dia akrab disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang keikutsertaannya dalam even tersebut. Menurutnya, KBAM tahun 2016 sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena rival terberatnya Sumarjo dari TVRI pusat sedang dalam kondisi yang kurang baik. Di tiga laga sebelumnya dia penuh persiapan saat hendak melawan Sumarjo yang sebelumnya pernah menjadi juara bertahan dan terkenal permainannya bagus, atraktif dengan teknik tinggi.
“Tahun ini saya tidak ada persiapan khusus, karena lawan saya Pak Sumarjo dalam kondisi yang kurang baik. Beliau sekitar empat bulan yang lalu terkena serangan jantung, saya juga heran beliau masih bisa ikut kejuaraan ini. Berbeda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya yang selalu sengit. Melawan beliau yang pernah menjadi juara bertahan tentu saya penuh persiapan untuk mengalahkannya waktu itu,” ungkap pria yang bekerja di Suara Merdeka itu.
Dia juga mengaku sudah pernah bertanding tiga kali dengan Sumarjo, single maupun ganda dia menang semua. Muhaimin selalu menunggu bertanding dengan Sumarjo, tetapi kali ini dia merasa haru dengan kondisi lawan tangguhnya itu. meski dengan kondisi yag kurang baik masih bisa melaju hingga grand final dan bertemu dengan dirinya lagi.
“Saya merasa senang bisa bertanding dengan pak Sumarjo lagi, memang melawan beliau yang saya tunggu-tunggu. Tetapi kali ini dengan kondisi yang berbeda, dan saya prihatin atas hal yang menimpa bliau,” ungkap pria empat anak itu.
Muhaimin sebelumnya memang pernah menjadi atlet bulutangkis tingkat Jawa Tengah. Saat itu dirinya masih sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) tahun 1983 hingga tahun 1988. Selama menjadi atlet dia mengaku pernah tiga kali juara tingkat Jawa Tengah.
“Saya memang pernah jadi atlet waktu masih SMP hingga SMA, dan pernah tiga kali saya juara tingkat Jawa Tengah. Jadi waktu pertama ikut KBAM nama Sumarjo sudah sangat dikenal dengan permainan yang bagus, atraktif dengan teknik tinggi. Saya pendatang baru yang sangat tertantang dan ingin mengalahkannya waktu itu,” jelas pria asli Kalinyamat, Jepara itu.
Budi Darmawan perwakilan Djarum Foundation mengungkapkan, KBAM yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali itu sebagai ajang silaturahim antar media. Karena media menjadi ujung tombak pemberitaan kepada masyarakat, dia berharap pemberitaan bulutangkis ke depan semakin berkualitas. Agar bulutangkis Indonesia semakin berprestasi kedepannya.
Kegiatan KBAM yang didukung Djarum Foundation Bakti Olahraga diikuti sekitar 90 media yang terdiri dari tiga zona. Yaitu zona Indonesia barat, Sumatra, DKI Jakarta, Jabar serta Banten, yang dimainkan di GOR Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta, 10-11 November lalu.
Zona Indonesia Tengah, Jateng Jogja dan Kalimantan di GOR USM Semarang 16-17 November 2016. Dan zona Indonesia Timur ada Jatim, Bali, Nusa tenggara, Sulawesi, Maluku serta Papua yang dimainkan di GOR Sudirman Surabaya Jatim, 23-24 November 2016.
12 media dengan tiga kategori yang lolos ke grand final KBAM 2016, Kategori di atas 45 tahun, yaitu Tatang/Dani dari Koran Pikiran Rakyat Bandung, A Muhaimin/ M Bilal dari Koran Suara Merdeka Semarang, Hardi/Rohmat dari Memorandum Surabaya dan Sumarjo/Slamet dari TVRI Pusat.
Kategori usia 35tahun hingga 45 tahun, ada Ben Jufri/Ahmad dari Bulutangkis.com Jakarta, Franky/Muh Setiono dari Majalah Prosekutor Semarang, Hartono/Irawan dari Tabloid Posmo Surabaya dan Arif A/Nasrun A dari Majalah Fokus Surabaya.
Dan kategori di bawah 35, ada Adi Mangun/Ervin dari NET TV Jakarta, Hardy Andrian/Radian Afdal dari Radio USM Jaya Semarang, Catur Prasetyo/Edo dari kanalsatu.com Surabaya dan Fenti Susilo/Hargo Widagdo dari TVRI Jateng Semarang. Kegiatan grand final dilaksanakan 30 November hingga 1 Desember di GOR Djarum Jati, Kudus dengan total hadiah mencapai Rp 141 juta.
Artikel Terkait
Posted On : Kamis, 01 Desember 2016Time : 02.59