Author : UnknownTidak ada komentar
Pernah menyeruput kuah sate? Mungkin sebagian masyarakat masih asing dengan sate yang diberi kuah. Karena biasanya sate yang dikenal menggunakan dua macam bumbu yaitu, bumbu kacang atau kecap.
Jika ingin merasakan sate yang berkuah tak ada salahnya sesekali mengunjungi warung Sate Kuah Pak Obai di Jalan Latumenten, Jelambar, Jakarta Barat. Dengan bahan rempah pilihan, membuat aroma sate kuah Pak Obai begitu menggoda selera. Ada satu menu lagi yang tak boleh ditinggalkan, yakni sate tangkar yang berisi tulang dan daging sapi.
Di warung yang hanya berukuran 4x6 meter, hampir setiap saat selalu dipenuhi penggemar sate kuah. Jika ingin mencicipi rasanya, disarankan datang setelah jam makan siang.
Berdagang Sate Kuah di jalani Obai Ahmad Sofyan selama 10 tahun. Pembuatan sate kuah di ilhami menu masakan soto daging dan kuah gulai. Maka dicoba menu daging yang ditusuk-tusuk dengan memberikan kuah gulai. Tapi lebih dari itu, tambahan bumbu dapur yang lengkap menjadi masakannya kaya akan rasa dan baunya pun begitu harum.
Obai memiliki resep tersendiri untuk menghilangkan bau daging sapi serta menghilangkan alotnya daging. "Daging sapi kita rebus beberapa jam lamanya sebelum ditusuk. Saat dibakar, daging sapi diolesi bumbu dapur terlebih dahulu dan kemudian dibakar, dan itu dilakukan berulang kali," kata Obai.
Begitu juga dengan kuahnya, pembuatan dilakukan seperti membuat kuah santan pada gulai. Namun khusus kuah sate miliknya, Obai menambahkan bahan rempah untuk menambah kenikmatan serta memberi keharuman pada masakannya. "Rata-rata pengunjung akan memuji kelezatan rasa kuah sate," jelas pria yang bermukim di Grogol Petamburan, Jelambar, Jakarta Barat ini.
Selain Sate Kuah daging sapi, warung milik Obai juga menyediakan menu lain berupa Soto Tangkar, yakni Soto campur yang terdiri dari daging sapi, tulang muda, babat, kikil, dan beberapa bahan lain. Bagi penggemar masakan yang terbuat dari daging sapi, Soto Tangkar tak kalah lezatnya dibanding dengan Sate Kuah.
Untuk Sate Kuah dijual dengan harga 10.000 per porsi plus sepiring nasi. Harga yang sama juga berlaku untuk Soto Tangkar. Selain rasanya yang lezat, harganya juga murah. Dari sinilah, pelanggan yang datang ke warungnya makin hari kian bertambah.
Keterampilan mengolah bumbu dapur yang dimiliki Obai, ternyata didapat ketika ia bekerja di katering yang dimiliki neneknya. Lambat laun, Obai makin terampil meramu sejumlah bumbu hingga menemukan rasa yang pas. "Dulu saya sempat ikut nenek usaha ketering atau membantunya memasak di sebuah acara, secara tak langsung saya pun tau bagaimana caranya memasak. Dan berbekal keahlian memasak inilah yang akhirnya mendorong saya mencoba usaha jual soto dan sate," kenang Obai yang sempat bekerja sebagai sopir truk di Jakarta.
Setelah sepuluh tahun berusaha, kini Obai bisa memetik hasilnya. Bahkan, Obai sudah membuka warung makan di Pluit Jakarta Utara. Dari dua tempat ini, Obai mampu meraup omzet hingga Rp 2 juta sepekan. Tidak hanya itu, Obai juga membantu keluarganya yang sedang menganggur dengan mempekerjakan mereka di warung makan miliknya.
Artikel Terkait
Posted On : Rabu, 31 Oktober 2012Time : 19.32