Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, PEGANJARAN - Di tepi Selatan Jalan Lingkar Utara terdapat sebuah bangunan dengan pintu rolling door yang selalu terbuka. Di dalam ruangan tersebut tampak beberapa ayunan gantung dengan berbagai pilihan warna dan beberapa futniture yang terbuat dari rotan alam serta rotan sintetis. Diketauhi kemudian, tempat tersebut yakni toko Semar Sakti Furniture yang baru dirintis beberapa bulan, namun sudah menembus pasar luar negeri.
![]() |
Lolita menunjukkan produk kursi ayun du tokonya. Foto: Rabu Sipan |
Di sudut ruangan tersebut terlihat seorang perempuan duduk sambil memainkan smartphone. Perempuan tersebut bernama Lolita Yoanda (24), pemilik toko Semar Sakti Furniture. Menurutnya tokonya tersebut baru buka pada bulan April 2016. Selain menjual aneka produk mebel furnitur di toko yang berada di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, dia juga aktif memasarkanya lewat daring (online).
“Sejak pertama buka, produk mebel Semar Sakti Furniture lumayan diminati masyarakat Kudus. Bahkan sejak aku sering menjual aneka produk furnitur rotan sintetis ini secara online, kami sudah mempunyai pelanggan tidak hanya di Kudus, tetapi sudah merambah ke kota–kota besar di Indonesia. Bahkan di tahun ini kami pernah mengirim barang ke Philipina,” kata perempuan yang biasa disapa Lolita kepada Seputarkudus.com, belum lama ini.
Perempuan yang menetap di Perumahan Graha Kastara itu merinci aneka produk mebelnya yang dia kirim ke Philipina. Produk tersebut di antaranya, sunlounger 30 set, ranjang jati sekitar 10 set, lemari 10 set, serta beberapa set meja kursi dan kitchen set. Dia juga mengatakan, aneka barang tersebut untuk melengkapi bangunan villa di Philipina yang kebetulan menggunakan interior berbahan kayu jati.
![]() |
Para pekerja membuat produk furnitur di emar Sakti Furniture, Kudus. |
Perempuan yang sudah dikaruniai satu anak tersebut menuturkan, selain menyetok barang dia juga melayani pemesanan sesuai permintaan para pelanggan. “Aku hanya menyetok barang dengan model yang lagi jadi tren saat ini. Sedangkan untuk pemesanan, pelanggan menginginkan model serta bahan apapun kami layani, asalkan harganya cocok” ujarnya
Lolita mengatakan, saat ini produk yang diminati para pelanggan dalam negeri yakni ayunan gantung yang terbuat dari rotan sintetis. Dia mengaku sebulan bisa menjual sekitar 20 ayunan. Sedangkan untuk seluruh produk toko Semar Sakti Furniture dia mengaku bisa menjual sekitar 30 set furnitur sebulan.
Dia juga merinci, semua aneka produk mebel yang berada di tokonya tersebut, di antaranya empat ayunan gantung yang terbuat rotan sintetis, tiga set meja kursi yang terbuat dari kayu jati. Serta ada tiga set meja kursi yang terbuat dari rotan sintetis maupun rotan alam, dan dua kursi tudung yang digunakan duduk Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
Lolita mengatakan, selama ini mendapatkan rotan untuk bahan mebelnya tersebut dari beberapa pabrik di Jakarta serta Semarang. Dan untuk mendukung produksi toko mebelnya dia sekarang mempekerjakan sekitar 15 orang.
“Alhamdulillah meskipun baru beberapa bulan aku rintis toko yang menjual aneka furnitur itu sudah memiliki beberapa pelanggan. Karena menurut mereka aneka produk mebel yang aku jual kualitas serta modelnya bagus dan harganya lebih murah dari yang lain. Aku juga selain menjual secara per set aku juga melayani penjualan dalam jumlah banyak,” jelas Lolita
Artikel Terkait
- Marvin Rela Tak Lanjut Sekolah untuk Magang di Kudus Demi Cita-Cita Dirikan Usaha Pembuatan Stempel di Blora
- Inilah Daftar Laptop Terlaris di Xoxo Computer Kudus hingga Akhir Tahun 2016
- Karyawan Inova Printer: Canon Paling Laris, Tapi untuk Jangka Panjang Epson, Brother, Fuji Xerox, Lebih Oke
- Aksesoris Bros Al Diar Berbahan Alklirik Laris Manis Dibeli Pengunjung Kudus Trade Show 2016
- Baru Merintis Produksi Gaun Pesta, Amel Ketagihan Ikuti Pameran Serupa Kudus Trade Show 2016
- Toko Sandal Lucu di Kudus Tiga Tahun Dirintis Kini Memiliki 80 Reseller dengan Omzet Rp 20 Juta Sebulan
- Pria Tak Lulus SD Ini Bisa Bangun Rumah Bertingkat dan Beli Mobil Hasil Berjualan Bakso Bakar
- 35 Tahun Berjalan Kaki Menjual Kerupuk, Dalhar Tetap Bersyukur Meski Tak Jarang Dipalak Orang
- Aris Buka Jasa Perbaikan Lampu Hemat Energi Siang Hari di Pasar Bitingan Karena Sedikit Saingan
- Saking Larisnya, Toko ARS sering Kehabisan Stok Klakson Telolet, Banyak Pembeli Pulang dengan Tangan Hampa
- Tidak Ingin Terus Jadi Kuli Serabutan, Suntoro Beranikan Diri Berjualan Helm di Tepi Jalan dengan Modal Pinjaman
- Dalam Sehari Omzet Terminal Es Mencapai Rp 6 Juta
- Sempat Jatuh Karena Terimbas Isu Bakso Berformalin, Pak Lan Bangkit dan Sukses dengan Terminal Es
- Saat Sepi Order, Sopir Ekspedisi Lintas Provinsi Asal Gembong Ini Jual Nanas Madu di Kudus
- Penjual Mebel Asal Jepara Ini Selalu Pindah-Pindah Tempat, Saat Melihat Lokasi yang Cocok Langsung Jualan
- Dua Hari Berjalan Kaki Rohmat Belum Dapat Pembeli, Padahal Bekal untuk Makan Sudah Habis
- Berkat Pemasaran Secara Online, Produk Mebel Asal Kudus Ini Tembus Pasar Manca Negara
- Meski Mata Kanannya Tak Melihat, Mbah Sukinah Tetap Bekerja Karena Tak Mau Merepotkan Anak-Anaknya
- Penjual Samurai Asal Bandung Ini Berjalan Kaki Pindah-Pindah Kota, Sehari Bisa Kantongi Uang Rp 1 Juta
Posted On : Jumat, 28 Oktober 2016Time : 01.32