Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, MEJOBO – Puluhan siswa bersarung dan berjas warna hijau terlihat berdiri di tepi Jalan Suryokusumo, Mejobo, Kudus, membawa bingkisan plastik warna putih. Merkea lambaikan tangan agar pengendara yang melintas berhenti. Saat pengendara yang kebanyakan bersepeda berhenti, bingkisan itu diberikan.
![]() |
Siswi SMK Assa'idiyyah 2 Kudus menciup tangan pengendara setelah memberikan sembako. Foto: Imam Arwindra |
Mereka yakni siswa SMK Assa’idiyyah 2 Kudus yang tengah membagikan sembako kepada pengguna jalan yang melintas tak jauh dari sekolah mereka. Menurut Jennica Berlian Nisa (16), siswa SMK Assa’diyyah 2 Kudus sedang membagikan sembako, kegiatan itu diselenggarakan untuk memperingati Hari Santri Nasional. Bingkisan sembako tersebut berisi lima mi instan hasil dari iuran siswa dan guru.
“Walaupun hanya mi instan, namun ini hasil iuran teman-teman. Ini untuk membiasakan kami bersedekah,” ungkapnya saat ditemui saat kegiatan berlangsung, Sabtu (22/10/2016).
“Walaupun hanya mi instan, namun ini hasil iuran teman-teman. Ini untuk membiasakan kami bersedekah,” ungkapnya saat ditemui saat kegiatan berlangsung, Sabtu (22/10/2016).
Menurutnya, kegiatan ini pertama kali diselenggaran bersama siswa SMK Assa’idiyyah 2 Kudus yang juga santri di Pondok Pesantren Nashrul Ummah. Untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut Jennica bersama temannya tak bisa tidur sebelum hari pelaksanaan. Dia merasa khawatir kegiatannya tidak berjalan lancar.
“Ya ini kegiatan pertama kali kami. Jadi ya khawatir kalau tidak berjalan lancar. Karena dari konsep dan lain-lain kami (siswa) yang menentukan, guru hanya memantau saja,” jelas dia yang masih duduk di kelas 11 SMK jurusan Tata Busana.
“Ya ini kegiatan pertama kali kami. Jadi ya khawatir kalau tidak berjalan lancar. Karena dari konsep dan lain-lain kami (siswa) yang menentukan, guru hanya memantau saja,” jelas dia yang masih duduk di kelas 11 SMK jurusan Tata Busana.
Jennica yang berasal dari Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, menuturkan, pihak sekolah dan pondok memang membiasakan santrinya untuk bersedekah. Walau hanya mi, menurutnya tidak masalah. Dia berharap sembako yang diberika memberi bermanfaat untuk orang lain.
“Ini kan kami lagi membiasakan dari kecil. Semoga bisa terbiasa bersedekah,” tambahnya sambil tersenyum.
“Ini kan kami lagi membiasakan dari kecil. Semoga bisa terbiasa bersedekah,” tambahnya sambil tersenyum.
Wakil Kepala (Waka) Bidang Keagamaan SMK Assa’idiyyah Kudus Riyanto (30) menuturkan, kegiatan ini dilakukan siswa melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) secara mandiri. Menurutnya, jumlah sembako yang dibagikan 100 bungkus lebih. “Kegiatan ini untuk melatih santri supaya terbiasa bersedekah,” tuturnya.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan, menurutnya untuk penerima sembako sudah ditentukan, yakni para butuh tani yang biasa lewat di Jalan Suryokusumo. Menurutnya, buruh tani tersebut sering lewat jalan yang kebetulan dekat dengan lokasi sekolah dan pondok. “Yang kami kasih yang bersepeda. Karen juga faktor keamanan,” terangnya.
Kepada Seputarkudus.com dia menuturkan, pada momentum peringatan Hari Santri Nasional, santri diharapkan bisa berperan aktif dalam pembangunan Indonesia, melalui belajar dan mengimplementasikan ilmunya.
“Nilai-nilai harus dipraktikkan. Semoga santri di SMK Assa’idiyyah dan santri di seluruh Indonesia bisa berperan aktif untuk Indonesia” tambahnya.
Kepada Seputarkudus.com dia menuturkan, pada momentum peringatan Hari Santri Nasional, santri diharapkan bisa berperan aktif dalam pembangunan Indonesia, melalui belajar dan mengimplementasikan ilmunya.
“Nilai-nilai harus dipraktikkan. Semoga santri di SMK Assa’idiyyah dan santri di seluruh Indonesia bisa berperan aktif untuk Indonesia” tambahnya.
Artikel Terkait
- Mbah Kamsin, Pembuat Caping Kalo untuk Pakaian Adat Kudus yang Masih Tersisa
- Nugroho, Siswa SMA 1 Mejobo Kudus Ngos-ngosan Usai Bermain Gobak Sodor di Lapangan Sekolah
- Iksab TBS Lakukan Pendataan dan Pemetaan Potensi Alumni
- Dua Mahasiswi Asal Afrika Selatan Ini Diminta Mengulek Bumbu Rujak Saat Berkunjung ke MTs Ibtidaul Falah
- Marvin Rela Tak Lanjut Sekolah untuk Magang di Kudus Demi Cita-Cita Dirikan Usaha Pembuatan Stempel di Blora
- Santoso Pilih Tak Lanjut Sekolah untuk Jual Bakso Rindu Demi Biayai Pendidikan Dua Adiknya di Sukoharjo
- Yotin Pahabol, Beswan Djarum Asal Papua Sangat Antusias Belajar Membatik di GOR Jati PB Djarum Kudus
- Santri Berprestasi Tapi Tak Punya Biaya, Sekolah Saja di SMK Assa'idiyyah 2 Kudus
- Ulang Tahun Sekolah ke-21, Siwsa-Siswi SMA 1 Mejobo Patungan Sembako Dibagi ke Masyarakat Kurang Mampu
- Siswa SMK Assa'idiyyah 2 Kudus Iuran untuk Beli Sembako, Lalu Dibagikan pada Pengendara Sepeda di Jalan
- Meski Punya Pekerjaan Tetap, Eko Tak Keberatan Nyambi Jualan Es Pelangi di Loram Expo 2016
- Safitri Baru Tahu Di Loram Ada Produksi Pembuatan Baju dan Boneka Setelah Lihat Festival Ampyang Maulid
- Enak Ya, Cuma Tukar Baju, Buku Bekas dan Nulis Status Dapat Pertalite Gratis dari Pertamina
- Aidil Sempat Tak Sabar Ikuti Kirab 1.000 Obor Desa Padurenan Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW
- Salim Waswas Saat Terdengar Teriakan dari Ruangan Khitan Masal yang Diselenggarakan YM3SK
- Soleh: Selain untuk Tolak Balak, Air Salamun Memiliki Keistimewaan Tetap Segar Meski Disimpan Lama
- Bagi Anak-Anak Ini, Mbah Khamsin dan Mbah Rudipah Pembuat Caping Kalo, Pahlawan Masa Kini
Posted On : Senin, 24 Oktober 2016Time : 19.43