Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, TANJUNG KARANG - Di Timur Jalan Kudus – Purwodadi, tepatnya di jalan yang menghubungkan Desa Tanjung Karang dengan Desa Jetiskapuan, Kecamatan Jati, Kudus, tampak dua gerobak. Di gerobak itu terdapat tulisan "Sop (sup) Buah Segar dan Juice Bang Ozy". Gerobak itu milik Abdul Rokhim (22), pedagang asal Cirebon yang mengaku betah di Kudus karena masyarakatnya ramah.
![]() |
Abdur Rokhim menjual sub buah segar di Tanjung Karang, Jati, Kudus. Foto: Stopo Ahmad |
Sembari menunggu pelanggan yang datang untuk membeli, Rokhim begitu dirinya akrab disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang sup buah dan tahu crispy yang dia jual. Dia menceritakan, berjualan sup buah segar sejak lulus Sekolah Dasar (SD). Di Kudus, dia mulai berjualan sejak Agustus 2015, atau sekitar satu tahun lebih tiga bulan.
“Lulus SD saya sudah ikut orang menjual sup buah ke mana-mana. Mulai dari Cirebon, Tanggerang, Serang, Banten, Bogor dan akhirnya punya modal, membuka usaha sendiri di Kudus. Di sini masyarakatnya baik, ramah-ramah dan bahasanya halus,” ungkap Rokhim saat ditemui saat berjualan di Desa Tanjung karang, Kecamatan Jati.
Menurut anak kedua dari empat bersaudara ini, selama berjualan di Kudus, dia belum pernah sekalipun pulang ke kampung halaman. Dia di Kudus bersama Agus (25), kakaknya yang baru lima hari berjualan tahu crispy di samping tempat dia berjualan. “Nama usaha Sop Buah Maz Ozy, kalau tahu crispy Bang Jack. Biar berkah saja memakai nama keluarga yang berasal dari nama adik dan Bapak,” ujarnya.
![]() |
Sup buah segar |
Dia mengatakan, menjual sup buah segar sudah menjadi keahlian dia sejak kecil. Setiap hari dia berjualan mulai pukul 8.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB, tapi tak jarang hingga pukul 22.00 WIB. Dia membeli sejumlah bahan baku pembuatan sup buah segar dari Pasar Bitingan, Kudus, mengendarai sepeda.
Pria yang mengaku belum memiliki pasangan hidup ini menambahkan, harga satu mangkuk sup buah seharga Rp 7 ribu, sedangkan satu dus tahu crispy milik agus, seharga Rp 5 ribu. Menurutnya, penjualan sup buah segar dalam sehari tidak bisa di tentukan. Terkadang dalam tiga hari berjualan, dia hanya mampu menjual dua mangkuk sup buah segar saat musim penghujan.
“Setiap hari mampu menjual berapa mangkuk sup buah, tidak pernah saya hitung. Biasanya saya mendapatkan mengantongi uang Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu dalam sehari. Saat ramai pembeli terkadang Rp 700 ribu per hari. Modal awal saya dulu Rp 3 juta. Modal itu untuk membeli gerobak Rp 2,5 juta dan bahan baku membeli buah Rp 500 ribu,” tambahnya.
Artikel Terkait
- Tak Ingin Membebani Keluarga, Mahasiswa Tingkat Akhir STAIN Kudus Ini Rela Berjualan Kerang Setiap Malam
- Kiss, Perempuan Asal Cluwak Pati Ini Coba Peruntungan di Kota Kretek Jual Batik Tulis Bakaran Khas Pati
- Seniman Grafiti Asal Purworejo Ini Lampiaskan Kegalauan Melalui Cat dan Tembok di Dekat JHK Kudus
- Orang Singocandi Ini Tak Akan Melepas Yamaha 75 Butut Miliknya Meski Ditawar dengan Harga Selangit
- Berjualan Ayam Goreng Crispy di Perempatan Sucen, Wahyu Bisa Meraup Omzet Rp 2 Juta Sehari
- Sukses Berjualan Ayam Goreng Crispy, Wahyu Tak Pernah Lupa Jasa Baik Bu Nyai yang Membawanya Hijrah ke Kudus
- Niat Awal Berjualan Martabak Telur Puyuh untuk Membantu Suami Cukupi Kebutuhan, Kini Justru Sebaliknya
- Santoso Pilih Tak Lanjut Sekolah untuk Jual Bakso Rindu Demi Biayai Pendidikan Dua Adiknya di Sukoharjo
- Sempat Jatuh Karena Terimbas Isu Bakso Berformalin, Pak Lan Bangkit dan Sukses dengan Terminal Es
- Toko Sandal Lucu di Kudus Tiga Tahun Dirintis Kini Memiliki 80 Reseller dengan Omzet Rp 20 Juta Sebulan
- Pria Tak Lulus SD Ini Bisa Bangun Rumah Bertingkat dan Beli Mobil Hasil Berjualan Bakso Bakar
- 35 Tahun Berjalan Kaki Menjual Kerupuk, Dalhar Tetap Bersyukur Meski Tak Jarang Dipalak Orang
- Aris Buka Jasa Perbaikan Lampu Hemat Energi Siang Hari di Pasar Bitingan Karena Sedikit Saingan
- Saking Larisnya, Toko ARS sering Kehabisan Stok Klakson Telolet, Banyak Pembeli Pulang dengan Tangan Hampa
- Saking Betahnya di Kudus, Penjual Sup Buah Segar Asal Cirebon Ini Tak Pernah Pulang Sejak Pertama Berjualan
- Demi Bisa Menjual Habis Dagangannya, Penjual Siwalan Asal Ngemplak Ini Harus Berjualan Sejak Pagi Hingga Sore
Posted On : Senin, 24 Oktober 2016Time : 01.33