Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, ALUN-ALUN - Di sudut timur laut Alun-alun Kudus, tampak sejumlah orang mengenakan kaus warna hitam sedang berkumpul. Terlihat puluhan handphone (HP) keluaran lama dipajang berjejer rapi di depannya. Mereka adalah anggota Komunitas HP Jadul Kudus (Hajaku). Tiap anggota komunitas tersebut, minimal mengoleksi 10 HP keluaran lama.
Anggota Komunitas Hajaku sedang berkumpul di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Foto: Ahmad Rosyidi |
Satu di antara belasan anggota Hajaku yang berkumpul malam itu, yakni Kentis Sulistyo (51). Kepada Seputarkudus.com, dia mengatakan, Hajaku baru terbentuk sekitar satu bulan lalu. Hajaku terbentuk karena anggotanya memiliki minat yang sama, yakni mengoleksi HP jadul. Tiap anggota Hajaku saat ini, minimal memiliki 10 HP keluaran lama.
"Mayoritas yang bergabung di Hajaku memiliki sekitar 10 HP jadul. Selain memiliki HP jadul, mereka juga bisa memperbaiki HP jadul yang rusak atau mati. Tetapi untuk bergabung di komunitasnya tidak diwajibkan memiliki HP jadul, yang terpenting senang dengan HP jadul," ujar pria yang akrab disapa Kentis tersebut.
Dia mengatakan, anggota Hajaku selalu kumpul bareng setiap malam Minggu. Dia mengaku jarang kumpul di Alun-alun, karena Hajaku memiliki basecamp di rumahnya, di Perumahan Sumber Indah 1, Tenggeles, Mejobo, Kudus. Kentis senang rumahnya bisa di buat basecamp orang-orang yang memiliki hobi yang sama dengannya.
“Saya senang rumah saya dijadikan basecamp, karena bisa sharing dengan teman yang memiliki hobi sama. Kami kumpul sepekan sekali setiap malam Minggu. Kami sudah seperti keluarga, kadang ada yang bawa anak istri juga. Biasanya sih di rumah saya, karena sedang tidak hujan kami kumpul di Alun-alun seperti saat ini,” ungkap pria tiga anak itu.
Andi Prastyo (30) ketua komunitas Hajaku menambahkan, anggotanya yang aktif baru sekitar 15 orang, tetapi yang tergabung di Facebook sudah 1.000 lebih. Untuk bergabung di komunitas menurutnya sangat mudah, cukup membayar uang kas pertama senilai Rp 20 ribu, dan iuran rutin sepekan sekali Rp 5 ribu.
Menurutnya, selain sharing, di komunitas juga ada yang jual beli HP jadul. Untuk harga biasanya mereka jual kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 2 juta.
“Biasanya kami cari HP jadul yang rusak kemudian kami perbaiki. Kebanyakan HP jadul merek Nokia, Siemens, Samsung, Ericsson, Motorola,” jelas Andi sapaan akrabnya.
Andi menambahkan sebenarnya komunitas Hajaku sudah lama ada, tetapi hanya aktif di sosial media. Andi berencana ingin membuat pameran HP jadul seperti komunitas HP jadul yang ada di Pati dan Semarang.
Artikel Terkait
Posted On : Selasa, 29 November 2016Time : 02.32