Author : UnknownTidak ada komentar
Demontrasi yang muncul sehari setelah pemilihan presiden memang sangat luar biasa. kepolisian kewalahan menenangkan para demonstran. kumpulan warga yang tidak setuju dipimpin oleh Trump menyuarakan penolakannnya melalui berbagai aksi dan ada yang berakhir rusuh. pembakaran ban bekas dan banner bergambar Trump semakin jamak dilihat di berbagai negara bagian yang menjadi perhatian khusus Barrack obama dan kedua kontestan pilpres. para politisi pun bahu membahu meredakan kerusuhan yang sudah menjurus kepada penjarahan dan intimidasi terhadap warga yang berseberangan dalam pandangan politik. hingga saat ini masih terus berkecamuk demontrasi yang sudah berlangsung dari pagi hari hingga menjelang shubuh.
Kerusuhan yang terjadi karena penolakan hasil pemilihan presiden yang telah dilakukan. dengan kemenangan diperoleh oleh partai republik dengan selisih suara yang tidak begitu besar. kantong kantong pemukiman yang banyak dari imigran amerika latin dan timur tengah menjadi pusat demontrasi dengan peserta luar biasa, karena memang kedua kelompok inilah yang menjadi sasaran topik kampanye yang dilakukan calon dari partai republik Donald Trump. tema yang diangkut Trump " Make America Great Again ! " kurang lebih artinya " Amerika menjadi besar kembali ! " memang sebuah slogan yang tepat disaat kondisi amerika sedang terpuruk dan penuh dengan masalah yang kronis.
Sistem pemilihan presiden United State of Amerika atau yang lazim disebut dengan negara amerika serikat memang berbeda dengan sistem pemilihan presiden di indonesia. di amerika lebih mirip pemilihan saat orde baru, dimana presiden dipilih oleh anggota dewan alias pemilihan tidak langsung. itu yang di amerika disebut dengan electoral college. tapi pemilih juga berhak memilih calon yang dia sukai karena dalam hari pencoblosan pemilih diberi kesempatan mencoblos presiden favorit dan mencoblos anggota dewan pilihannya, itu yang disebut dengan popular vote.
Pada pemilu kali ini jika amerika menggunakan pemilihan langsung seperti indonesia, harusnya Hillary Clinton yang jadi presiden dengan keunggulan 59.992.000 suara atau 48 %. menang dari Donald Trump yang hanya memperoleh 47 % suara. namun karena amerika menggunakan pemilihan presiden tidak langsung sehingga siapa yang bakal jadi presiden ditentukan oleh banyaknya dewan yang terpilih dari partai demokrat dan partai republik. sejak pemilihan sela hingga primary vote partai republik sudah menguasai dewan dan saat electoral collage Trump unggul dengan 290 suara dan Hillary hanya mampu meraih 232 suara. hasil pemilihan yang bisa mengubah dunia minimal 4 tahun ke depan.
Donald Trump merupakan pria nyentrik yang blak blakan dan memiliki pandangan politik yang ekstrim. bahkan banyak politisi partai republik yang tidak sepaham dengan calon presiden amerika ke 45 ini. dalam kampanyenya Trump menyoroti besarnya defisit fiskal yang menyebabkan beban hutang terus membengkak. sedangkan pengangguran tidak juga turun, sedangkan kualitas pekerjaan tidak juga bisa mencukupi kebutuhan minimal warga. puncak dari gesekan adalah pendapatnya mengenai imigran yang deras masuk ke amerika. terutama dari negara amerika selatan dan islam fever.
Pertumbuhan jumlah imigran lebih tinggi dari pertumbuhan lapangan pekerjaan yang menyebabkan banyak warga asli amerika yang tersisih karena mereka tahu standar gaji yang dibutuhkan untuk hidup tidak sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan. sedangkan para imigran akan menerima apapun pekerjaan yang penting bisa untuk membeli makan. sedangkan para imigran hidup dikomplek kumuh atau apartemen yang kelebihan penghuni. setiap bulan rata rata 25 ribu orang mencari pekerjaan sedangkan lowongan yang tersedia hanyalah 23 ribu dan kebanyakan adalah tenaga lepas dengan gaji murah.
Masalah amerika lain adalah melonjaknya pemeluk agama islam di amerika. menurut survey hanya ada 1 % orang islam di amerika. namun karena hak warga amerika untuk tidak menjawab pertanyaan mengenai agamanya. sehingga sulit sekali mengetahui jumlah real pemeluk agama di amerika. namun jika kita mensurvey berdasarkan komunitas yang ada maka sangat dimungkinkan jika islam di amerika sudah mencapai 10-15 persen dan mayoritas dianut warga berkulit hitam. itulah yang menyebabkan Trump menjadi gerah dengan lonjakan pemeluk islam dan Trump menganggap Islam itu membenci amerika dan memang benar islam membenci amerika, negara yang membuat keluarga islam diberbagai negara menderita.
Islam memiliki masalah dengan amerika sejak inggris dan amerika sepakat untuk merebut kekuasaan perdagangan dari ottoman turki pasca perang dunia 1. sepertinya warga amerika harus mulai menyadari kesalahan dan tidak ikut campur negara lain terutama negara muslim. seperti saat pemberontakan irlandia atas kerajaan inggris raya karena pihak kerajaan mencampuri negara nya. berakhir dengan kesepakatan kerajaan inggris mau menjaga batas privasi atas irlandia. hal tersebut akan berakhir manis jika amerika melakukan hal serupa kepada islam.
Amerika latin juga sedang bermasalah dengan saudara kaya nya. mayoritas warga amerika latin ( amerika selatan ) yang bermigrasi ke amerika serikat bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pelayan toko dan pekerja kasar di dinas pekerjaan umum dan dinas pelayanan lainnyal. termasuk bekerja sebagai supir taksi. sebagian warga latin lainnya menjadi biang masalah dalam kriminalitas obat terlarang yang memang sejak awal di negaranya sudah menjadi jaringan mafia narkotika. masuk ke amerika untuk meluaskan jaringan perdagangan obat terlarang.
Xenophobia, rasisme dan seksisme sepertinya menjadi trade mark Donald Trump dalam meraih hati pemilihnya dan terbukti berhasil. itu tandanya amerika setuju dengan ide yang ditawarkan Trump. penutupan akses imigran untuk masuk ke amerika. agar lapangan pekerjaan terbuka lebar bagi warga asli amerika. dengan pekerjaan yang baik akan memberikan pendapatan yang pantas. dengan daya serap pekerjaan yang baik akan meningkatkan nilai konsumsi masyarakat. sistem ekonomi kapitalis memang bertumpu kepada ekonomii konsumtif.
Amerika akan menjadi sangat berbeda parca presiden Obama karena kehadiran Trump sebagai antitesis dari Obama. yang menarik adalah kedekatan Trump kepada Rusia dan China yang menurut Trump akan dibangun kembali kerjasama yang baik dan saling mempercayai. beberapa pujian kepada Putin juga menjadi moment unik yang patut diperhatikan. tapi hal yang buruk bagi dunia islam adalah penolakan islam di amerika dan tidak adanya keinginan untuk mengakui negara palestina. sebenarnya juga bukan hal baru, karena Obama dulu pernah menjanjikan perjuangan negara palestina memperoleh hak setara, namun tidak terwujud hingga akhir masa jabatannya.
Artikel Terkait
Posted On : Rabu, 09 November 2016Time : 22.36