Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, PURWOSARI - Beberapa kios tampak berjajar di tepi selatan Jalan Kudus – Jepara, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus. Di halaman satu kios tampak seorang pria bertopi hitam tampak cekatan memasang sekotlet pada sepeda motor matik. Pria itu bernama Triaji Husodo (51), pemilik toko Lextrie Sticker yang menjual aneka stiker dan skotlet.
Seusai memasang skotlet pada motor matik milik pelangganya, sambil duduk di bangku pria yang akrab disapa Tri tersebut sudi berbagi kisah tentang usahanya. Dia mengatakan, saat cuaca sedang panas dia bisa kerepotan melayani para pelanggan yang ingin memasang skotlet di motor mereka. Namun saat hujan turun tak satu pun orang yang datang untuk pemasangan stiker dan soktlet. Kalau pun ada yang datang, dia justru menolak.
Triaji Husodo (51), pemilik toko Lextrie Sticker, di Jalan Kudus – Jepara, Kelurahan Purwosari. Foto: Rabu Sipan |
“Untuk menjaga kualitas serta agar tidak mengecewakan para pelanggan, aku memang menolak pemasangan skotlet saat para pemilik motor datang dengan kendaraanya tersebut dalam keadaan basah. Soalnya jika dipaksakan hasilnya juga akan jelek, kecuali jika mereka hanya membeli sekotlet atau stiker saja tanpa masang, itu tetap aku layani,” kata Tri kepada Seputarkudus.com
Pria yang tercatat sebagai warga Desa Prambatan, Kecamatan Kaliwungu tersebut mengatakan, dalam sehari bila cuaca cerah dia bisa ngeblok penuh menggunakan skotlet pada dek atom motor sekitar lima sepeda motor. Menurutnya untuk ongkos pengeblokan disesuaikan dengan body motor para pelanggan.
Dia lalu merinci harga pemasangan stiker dan skotlet di tempatnya. untuk motor matik dan motor sport dia hargai Rp 100 ribu sampai 150 ribu. Kecuali untuk sepeda motor matik berukuran bongsor dia mengenakan tarif Rp 250 ribu. Sedangkan untuk pemasangan skotlet tidak penuh atau untuk stripping dek motor saja dia tarif dengan harga Rp 30 ribu sampai Rp 60 ribu per sepeda motor.
“Harga tersebut merupakan harga skotlet maupun ongkos pemasangan sedangkan untuk harga skotletnya saja aku jual per meter. Untuk skotlet biasa dengan ukuran 100 sentimeter kali 45 sentimeter aku jual dengan harga Rp 20 ribu. Sedangkan untuk skotlet yang bisa menyala saat kena cahaya ditempat gelap dengan ukuran sama aku hargai Rp 70 ribu,” ujarnya.
Pria yang sudah dikaruniai dua putra tersebut mengatakan, berbeda dengan skotlet, untuk stiker katanya, para pelanggan biasanya hanya membeli dan memasangnya sendiri. Dia mengaku menjual aneka macam setikernya dengan harga mulai Rp 500 sampai Rp 17.500.
Tri mengatakan, dia berjualan di kiosnya dari Sabtu sampai Kamis mulai pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB. Karena di musim penghujan penjualan dan pemasangan setiker maupun skotlet menurun, kata Tri lalu dia melengkapi kiosnya dengan gantungan kunci, rokok, minuman dalam kemasan botol serta jas hujan.
“Aku sengaja melengkapi kiosku dengan aneka barang di kios. Karena saat cuaca cerah banyak para pelanggan datang untuk membeli setiker maupun pemasangan skotlet pada motornya. Sedangkan jika saat turun hujan, biasanya jas hujan di kiosku laris terjual. Bahkan sehari aku bisa menjual 10 pcs dengan harga berkisar antara Rp 55 ribu sampai Rp 100 ribu,” jelasnya.
“Aku sengaja melengkapi kiosku dengan aneka barang di kios. Karena saat cuaca cerah banyak para pelanggan datang untuk membeli setiker maupun pemasangan skotlet pada motornya. Sedangkan jika saat turun hujan, biasanya jas hujan di kiosku laris terjual. Bahkan sehari aku bisa menjual 10 pcs dengan harga berkisar antara Rp 55 ribu sampai Rp 100 ribu,” jelasnya.
Artikel Terkait
Posted On : Jumat, 18 November 2016Time : 00.40