Author : UnknownTidak ada komentar
SEPUTARKUDUS.COM, GETAS PEJATEN - Di tepi timur jalan di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, tampak bangunan yang di dalamnya terlihat puluhan sarung jok tergantung pada seutas tali. Di bawahnya seorang pria memakai kaus putih sedang membuat jok sepeda motor. Pria tersebut bernama Nor Fais (36), yang sudah menekuni servis jok selama 16 tahun.
![]() |
Nor Fais memperbaiki jok motor dari pelanggannya. Foto: Rabu Sipan |
Di sela aktivitasnya tersebut, pria yang akrab disapa Fais itu sudi berbagi kisah tentang usaha yang ditekuninya. Dia mengatakan memulai usaha servis jok pada tahun 2007. namun dia sebelumnya terlebih dulu ikut pamanya yang mempunyai usaha serupa di Pecangaan, Jepara.
“Setelah lulus SMP (Sekolah Menengah Pertama) aku tidak melanjutkan sekolah lagi karena tidak ada biaya. Ayahku sudah meninggal sejak aku masih di Sekolah Dasar (SD). Lalu pamanku mengajakku ke Jepara untuk membantu serta diajari olehnya sebagai tukang servis jok sepeda motor,” kata Fais kepada Seputarkudus.com.
Menurut pria yang tercatat sebagai warga Desa Janggalan, Kecamatan Kota, meskipun membantu dan diajari selama tujuh tahun, dia selalu digaji setiap bulan. Fais pun mengaku selama bekerja ikut pamannya tersebut selalu diberi motivasi agar kelak dia tidak terus ikut pamanya, tetapi bisa mendirikan usaha sendiri.
“Selama ikut paman, selain bisa memberi uang kepada ibu untuk membantu biaya ke tiga adiku yang masih sekolah, aku juga selalu menabung. Itu saya lakukan agar kelak aku bisa membuka usaha sendiri seperti yang selalu dinasihatkan paman terhadapku,” ujarnya.
Setelah tabunganya terkumpul, kata Fais, dia lalu izin kepada pamannya untuk membuka usaha. Pria yang sudah dikaruniai dua putra tersebut mengaku, sebenarnya ingin membuka usaha servis jok di tepi Jalan KHR Asnawi, Kudus. Namun karena di sana tidak mendapat tempat dia memutuskan untuk membuka usaha di Getas Pejaten.
Pada awal memulai usaha, dia hanya membayar tempat tersebut seikhlasnya. Sekitar enam bulan pertama, setelah dirinya banyak pelanggan, dia menyewa tempat tersebut dengan harga sekitar Rp 1,5 juta setahun.
Fais menjelaskan, dirinya menerima segala jenis servis yang berhubungan dengan jok sepeda motor. Di antaranya, ganti kain jok yang dia hargai antara Rp 35 ribu hingga Rp 60 ribu. Sedangkan untuk ganti busa dan atom plastik, masing-masing dia hargai Rp 85 ribu. Untuk mengganti satu set jok sepeda motor harganya sekitar Rp 200 ribu.
Dia mengungkapkan, tempat usahanya buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. “Dengan jam kerja tersebut aku bisa membenahi sekitar lima jok sepeda motor, dan mendapatkan penghasilan bersih sekitar Rp 200 ribu sehari. selain servis jok sepeda motor aku juga melayani servis sofa,” ujarnya
Artikel Terkait
- Pria Tak Lulus SD Ini Bisa Bangun Rumah Bertingkat dan Beli Mobil Hasil Berjualan Bakso Bakar
- 35 Tahun Berjalan Kaki Menjual Kerupuk, Dalhar Tetap Bersyukur Meski Tak Jarang Dipalak Orang
- Aris Buka Jasa Perbaikan Lampu Hemat Energi Siang Hari di Pasar Bitingan Karena Sedikit Saingan
- Saking Larisnya, Toko ARS sering Kehabisan Stok Klakson Telolet, Banyak Pembeli Pulang dengan Tangan Hampa
- Seniman Grafiti Asal Purworejo Ini Lampiaskan Kegalauan Melalui Cat dan Tembok di Dekat JHK Kudus
- Dua Hari Dibawa Ke Kudus, 5.000 Terompet Berbagai Bentuk Buatan Yono Diserbu Pembeli
- Jelang Tahun Baru, Tukang Becak Asal Grobogan Ini Siapkan 5.000 Terompet untuk Dijual di Kudus
- Sempat Putus Asa Karena Gorengan Tak Laku, Suparti Bangkit Karena Dukungan Suami Hingga Bisa Beli Rumah
- Fais Butuh Tujuh Tahun Belajar di Jepara, Sebelum Membuka Usaha Jasa Servis Jok di Getas Pejaten
- Anisa, Tukang Pijat Tunanetra yang Tetap Sabar Meski Sering Dilecehkan Pelanggan 'Nakal'
- Safari Bersyukur, Usahanya Isi Ulang Korek Gas Bisa Hidupi Keluarga, Meski Sehari Kadang Hanya Dapat Rp 10 Ribu
- Marvin Rela Tak Lanjut Sekolah untuk Magang di Kudus Demi Cita-Cita Dirikan Usaha Pembuatan Stempel di Blora
- Saat Mendapat Pesanan Dalam Jumlah Banyak, Herman Tak Ragu Tekan Harga Bordir Hingga 'Mepet'
- Demi Bisa Menjual Habis Dagangannya, Penjual Siwalan Asal Ngemplak Ini Harus Berjualan Sejak Pagi Hingga Sore
- Tak Ingin Membebani Keluarga, Mahasiswa Tingkat Akhir STAIN Kudus Ini Rela Berjualan Kerang Setiap Malam
- Kiss, Perempuan Asal Cluwak Pati Ini Coba Peruntungan di Kota Kretek Jual Batik Tulis Bakaran Khas Pati
- Toko Sandal Lucu di Kudus Tiga Tahun Dirintis Kini Memiliki 80 Reseller dengan Omzet Rp 20 Juta Sebulan
Posted On : Minggu, 13 November 2016Time : 01.32