Rejenu Tidak Hanya Ada Air Tiga Rasa, Tapi Juga Ada Air Lima Rasa, Air Terjun dan Gua Peninggalan Jepang

Author : UnknownTidak ada komentar

SEPUTARKUDUS.COM, JAPAN – Sekitar 500 meter dari makam Syekh Hasan Sadzali, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kudus, terlihat pepohonan besar tumbuh di sepanjang perjalanan menuju air terjun di Rejenu. Tebing-tebing yang ditumbuhi pepohonan memantulkan cahaya matahari dari arah barat saat sore. Suara gemercik air menyambut siapa saja ke lokasi air terjun tersebut.
Air terjun rejenu kudus
Pengunjung mengabadikan momen di air terjun Rejenu, tak jauh dari makam Syekh Hasan Sadzali, Kudus. Foto: Imam Arwindra


Terlihat tebing setinggi 17 meter lebih mengelilingi lokasi air terjun. Saat itu debit air yang jatuh tidak terlalu deras. Saat sejumlah pengunjung datang, laki-laki berkaus dan berkopyah menyapa mereka. Laki-laki tersebut bernama Sarno. Dia sempat menjelaskan tentang air terjun Rejenu. 

Dia mengungkapkan, banyak yang tidak tahu tentang air terjun Rejenu. Menurutnya, saat berkunjung ke Rejenu pasti yang diketahui air tiga rasa dan Makam Syekh Hasan Sadzali. “Paling tahunya air tiga rasa dan makam saja (Syekh Hasan Sadzali),” ungkapnya saat ditemui di perjalanan menuju air terjun Rejenu Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kudus belum lama ini.

Sarono yang juga Pengurus Makam Syekh Hasan Sadzali mengungkapkan, air terjun Rejenu yang jaraknya sekitar 500 meter dari makam Syekh Hasan Sadzali ke arah timur. Dia juga memberitahukan, ke atas sedikit juga ada air lima rasa, gua Jepang dan air terjun lagi. “Pasti banyak yang belum tahu,” tuturnya sambil tersenyum.
air terjun rejenu kudus


Selain itu, katanya, pengunjung juga bisa menikmati pecel pakis dan kopi Japan, kuliner khas daerah sekitar. Menurutnya, untuk menuju air lima rasa, air terjun dekat dengan gua Jepang, pengunjung masih harus berjalan kaki menuju ke atas tidak lebih dari satu kilometer. “Di sana juga ada makam Syekh Subakir dan Ali Murtadho,” tambahnya.

Kepada Seputarkudus.com dia mengungkapkan, kondisi alam di Rejenu masih alami. Menurutnya, tumbuhan-tumbuhan besar di antaranya pohon berkat, meringin dan meranak masih tumbuh subur. Selain itu, ada juga spesies kera yakni lutung yang juga hidup di kawasan Rejenu. “Jumlahnya (Lutung) ada 50 lebih, “ imbuhnya.


Dia menambahkan, Rejenu juga merupakan pos pendakian terakhir Puncak Argowiloso maupun Argojembangan. Di sekitar makam Syekh Sadzali Rejenu juga terdapat beberapa warung makan. Di dekat warung, terdapat tempat parkir dengan dipenuhi sejumlah pria memakai rompi ojek sedang menunggui penumpang.



Artikel Terkait

Posted On : Minggu, 13 November 2016Time : 00.54
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : My Blog | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]