Author : UnknownTidak ada komentar
Sebelum anda membaca lebih jauh, radio electromagnetic adalah teknologi yang bekerja serupa dengan tenaga dalam yang akan terbentuk jika ada respon serangan atau ancaman dari luar. Kehadiran program kubah pelindung dari Radio electromagnetic Technology akan menjadi sistem pertahanan yang akan mendominasi di masa depan menggantikan misil balistik yang sudah sangat gencar dipersaingkan antara amerika serikat sebagai negara adidaya dan rusia yang berperan sebagai penyeimbang setelah tumbangnya uni soviet sang adi kuasa pasca perang dingin. para pakar militer memang melihat sistem pertahanan udara saat ini yang berbasis kepada rudal memiliki banyak sekali kelemahan. meskipun sudah terjadi upgrade dari jangkauan serang, kecepatan akselerasi rudal maupun tingkat presisi pencegatan rudal yang luar biasa.
Saat ini sistem pelindung langit terbaik dimiliki oleh teknologi milik rusia dengan S 400 nya mampu mencegat serangan 400 km jauhnya dari target sehingga potensi ancaman dapat diminimalisir. ada pula iron dome buatan israel yang pernah terlibat dalam konflik dengan hizbullah tahun 2006. sedangkan amerika masih setia dengan rudal patriot yang telah terbukti efektif dalam perang teluk dengan kemampuannya mencegah ( intersep ) serangan rudal scud yang diluncurkan irak menjangkau kota kota di arab saudi. namun berkaca dengan kegagalan israel membendung rudal buatan rumahan yang dimiliki hizbullah bukan karena kegagalan teknologi, melainkan stok rudal habis karena begitu banyaknya rudal dari hizbullah menyerang kota kota israel. rudal buatan rumahan hanya berkisar puluhan juta saja, sedangkan rudal iron dome berharga Rp 600 juta per buahnya.
Pemikiran dibuatnya kubah pelindung dengan menggunakan radio electromangnetik ini memang bukan hal baru karena sejak lama dunia militer menggunakannya dalam sistem jammer yang mampu melumpuhkan sistem komunikasi dan penguncian target dalam sebuah wilayah yang sudah dipagari oleh peralatan jammer. prinsip kerja sinyal serupa dengan suara. sehingga apabila ada frekuensi yang sama saling berbenturan akan saling menghilangkan. pihak NATO sebenarnya sudah memiliki teknologi jammer tercanggih yang dapat dilihat pada saat rudal rusia dibelokkan dari target di suriah menjadi jatuh ke daerah iran dan menimbulkan korban warga sipil. kemampuan jammer NATO menjadi bagian wajib semua armada militernya.
Melihat gelagat ini, rusia membalasnya dengan melumpuhkan kapal perang perusak USS Donald Cook di laut baltik oleh pesawat tempur SU 24 yang sama sekali tidak membawa rudal. ternyata rusia memiliki senjata mematikan berupa gelombang elektromagnetik yang ditembakkan dalam frekuensi acak sehingga mampu memutuskan komunikasi dan pertahanan kapal perang tanpa mampu melakukan gertakan balasan seperti peluncuran pesawat tempur atau hal lainnya. kejadian ini membuat seluruh dunia kaget dengan kemampuan rusia dalam menyerang tanpa menggunakan rudal canggih. teknologi jammer yang selama ini dibanggakan pihak NATO menjadi barang usang atas kejadian ini.
Pihak amerikapun sebenarnya sudah menggunakan radio elektromagnetik pada frekuensi 150 Ghz yang digolongkan dalam Extremely High Frequency ( EHF ) dan dikenal sebagai senjata laser non lethal. digunakan oleh angkatan laut amerika dalam melawan pembajakan dan masuknya imigran gelap. efek dari penembakan laser 150 Ghz adalah mampu membakar target dalam hitungan detik dan jika mengenai kulit manusia memberikan efek terbakar dan pedih luar biasa, hingga saat ini belum ada kasus meninggal karena tembakan laser ini. prinsip kerjanya adalah penggunaan gelombang radio sebagai penghantar gelombang pendek EHF seperti yang lazim digunakan dalam frekuensi radio AM dan FM.
Senjata rusia dalam pesawat SU 24 menggunakan frekuensi lebih tinggi lagi yang masuk dalam band Tremendously High Frequency ( THF ) pada gelombang 300 - 3000 GHz dengan panjang gelombang hanya 0,1 mm - 1 mm. menyusupkan gelombang THF kedalam gelombang radio menjadikan efek jammer lebih dahsyat dan mampu melumpuhkan semua aktifitas kerja sebuah mesin atau alat telekomunikasi. jika ditanamkan dalam rudal dan kemudian dijatuhkan disebuah kota, akan membuat kota tersebut berhenti dalam radius 1,7 km termasuk mesin mobil, motor dan semua yang menggunakan sirkuit kelistrikan. bahkan dalam ujicoba pipa air minum, pipa gas dan semua fluida bertekanan akan meledak atau terjadi kebocoran.
Hadirnya terknologi ini membawa keyakinan peneliti rusia untuk melindungi kota penting dari serangan musuh dengan memanfaatkan gelombang THF. lapisan pelindung paling akhir setelah semua sistem pertahanan dan perlindungan dapat dilumpuhkan atau dikalahkan. manfaat lainnya adalah mampu menahan serangan meteor jika suatu saat sisa bongkahan meteor lolos dari lapisan atmosfer bumi dan menuju kota padat penduduk. dengan adanya kubah pelindung akan menangkis meteor dan menjadikannya debu halus yang tidak lagi berbahaya bagi kehidupan manusia. bisa dibayangkan penghematan karena tidak perlu lagi membuat bunker bunker kokoh yang berada jauh dikedalaman bumi dan beresiko terhadap gempa bumi.
Seperti layaknya microwave didapur yang menggunakan gelombang frekuensi 3 Ghz diatur sedemikian rupa sehingga bisa memanaskan makanan. demikian juga penggunaan THF yang dipasang di pagar luar kota dengan beberapa tiang penghubung yang membentuk sebuah jaringan mengitari kota. dengan simpul yang ditembakkan pada kemiringan tertentu sehingga bertemu disuatu titik yang menjadi puncak kubah. teknik lain menggunakan menara pusat yang menjadi penerima simpul frekuensi dari masing masing tiang pelindung luar. radius yang mampu dilontarkan hingga 25 km dengan ketinggian 5 km. dengan radiasi gelombang mencapai 1,2 km dari titik pancar. agar penduduk kota tidak terganggu aktifitas karena efek dari gelombang radio, maka ditanamkan juga pengarah gelombang.
Biaya pembuatan yang lebih murah dengan efek yang lebih dahsyat merupakan warisan yang dilestarikan oleh rusia dari uni soviet. hal inilah yang membuat banyak anggota NATO sering kecolongan dan putus asa dengan teknologi yang dimiliki. pada saat harga yang harus dikeluarkan sangat banyak, namun dengan mudah dikalahkan oleh sebuah teknologi yang sederhana. seperti kisah iron dome vs roket hizbullah. dalam penelitian lebih lanjut akan dikembangkan juga pelindung tubuh manusia menggunakan basis frekuensi THF sehingga mampu menahan tembakan peluru atau senjata tajam. jika ini terjadi bisa jadi nenek moyang kita yang konon memiliki ilmu tenaga dalam adalah sebenarnya teknologi menggunakan Tremendously High Frequency ( THF ). jika itu terjadi, sudah seharunya kita malu dengan teknologi yang dimiliki saat ini.
Untuk saat ini masih dalam wacana teori akademisi yang membahas mengenai penggunakaan frekuensi diatas THF yang diaplikasikan dalam dunia penerbangan sebagai motor pendorong yang menggantikan roket pendorong berbahan bakar fosil atau gas bakar. dalam teori dijelaskan tingkat tertinggi berikutnya mendekati frekuensi gravitasi. dengan adanya gesekan frekuensi sama kuat pada ruang gelombang yang sama, menciptakan kehampaan dan pada posisi tersebut akan mengangkat pesawat dan melaju dengan cepat. hal ini kemungkinan besar juga dapat diaplikasikan dalam pesawat antar planet sehingga kita bisa menjelajah antar planet seperti secepat pernerbangan dari singapura ke new york atau dari jakarta ke paris.
Artikel Terkait
Posted On : Rabu, 02 November 2016Time : 03.52